Dorong inklusi keuangan, fintech Teman Prima dan Danon gencar sosialisasi

Minggu, 28 Februari 2021 | 07:39 WIB ET

KENDARI, kabarbisnis.com: Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) untuk menargetkan tingkat inklusi keuangan hingga dapat mencapai 90 persen pada 2024. Target tersebut dipatok untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui akses ke fasilitas keuangan.Inklusi keuangan ditargetkan untuk menyasar masyarakat yang berada di piramida ekonomi terbawah dengan hadirnya finansial teknologi (fintech) peer-to-peer (P2P) lending diharapkan dapat menjadi alternatif solusi untuk membantu mencapai target inklusi keuangan tersebut.

Menangkap peluang ini, platform fintech P2P lending yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Prima Fintech Indonesia (Teman Prima) dan PT Danon Digital Nusantara (Danon) terus mendorong inklusi keuangan di tengah pandemi global Covid-19, melalui sosialisasi ke masyarakat.

Operational & PR Manager Teman Prima, Arif Lukman Hakim mengatakan, perlu pemahaman kepada masyarakat terkait inovasi yang dilakukan fintech untuk tetap mendorong inklusi keuangan selama masa pandemi.

"Kami sangat berharap adanya kehadiran industri fintech P2P lending mampu meningkatkan pengetahuan terkait layanan keuangan berbasis digital dan membuka akses finansial ke seluruh lapisan masyarakat melalui model bisnis fintech lending," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/2/2021).

Data yang telah diterima OJK terkait bisnis pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending telah mencapai Rp 128,7 triliun hingga kuartal III 2020, nilai itu tumbuh dari posisi tahun lalu hanya Rp 44,8 triliun. Hal ini membuktikan bahwa industri P2P lending turut mendorong dan menggerakkan perekonomian negara seiring dengan pertumbuhannya yang signifikan.

Kenaikan pesat penyaluran pinjaman P2P lending ini tak lepas dari peningkatan jumlah akun peminjam (borrower) dan pemberi pinjaman (lender), dengan pengguna aktif rentang usia produktif 19-34 tahun.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian juga berharap stakeholders terkait mampu menjaga tren pertumbuhan positif ini, sehingga industri fintech P2P lending ke depan terus bisa berinovasi dalam memberikan layanan keuangan terhadap masyarakat.

Salah satu wujud dorongan inklusi keuangan kepada masyarakat yang dilakukan Teman Prima dan Danon adalah dengan menggelar talk show dengan mahasiswa Universitas Halu Oleo secara daring, pada Sabtu (27/2/2021).

"Dengan adanya edukasi daring ini, kami juga berharap masyarakat Kendari dapat memanfaatkan layanan produk P2P lending untuk kebutuhan dalam menghadapi masa pandemi dan tetap waspada terhadap fintech ilegal," kata Tigor Franky, IT Director Danon.

Kedua narasumber pada acara juga menegaskan bahwa saat ini satgas waspada investasi OJK sudah menutup 126 platform fintech lending ilegal per September 2020 karena maraknya tawaran pinjaman online selama masa pandemi.

Acara yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat antusisas menyambut kehadiran berbagai inovasi produk dalam bidang keuangan digital untuk memenuhi kebutuhan di masa pandemi serta mencapai target inklusi keuangan. kbc10

Bagikan artikel ini: