BI diimbau tak pangkas suku bunga acuan lagi

Jum'at, 26 Februari 2021 | 15:52 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Meski ruang untuk penurunan BI 7 Days Reserve Repo Rate (BI-7DRRR) masih terbuka di tengah kondisi perekonomian nasional saat ini, namun Bank Indonesia (BI) disarankan tidak lagi menurunkan suku bunga acuan lebih dari 3,5 persen.

"Saya harap 7 Days Reserve ini sampai di 3,5 persen. Ini titik bawahnya, jangan dibawah ini lagi," kata Chief Economist PT Bank CIMB Niaga Tbk Adrian Panggabean di Jakarta, Kamis (25/2/2021).

Adrian mengatakan, penting bagi bank sentral untuk tetap mempertahankan suku bunganya. Sebab secara eksternal ini terkait besarnya ketidak dari arah pergerakan aset global. Tentunya ini akan berdampak pada stabilitas nilai tukar rupiah.

"Masih sangat besarnya ketidakpastian arah pergerakan aset global di 2021 yang pasti akan berdampak pada stabilitas rupiah," kata dia.

Dari sisi domestik, mempertahankan suku bunga acuan ini untuk menjaga monetary tank. Sehingga dapat mencegah munculnya komplikasi saat dilakukan normalisasi moneter pasca tahun 2022 atau 2023.

"Dari sisi domestik untuk menjaga agar monetary tank tidak terlalu kosong," pungkasnya.

Sebagai informasi, hasil Rapat Dewan Gubernur BI Februari 2021 memutuskan menurunkan suku bunga acuan 25 bps menjadi 3,5 persen. Bila dibandingkan Februari tahun 2020, suku bunga acuan yang ditetapkan BI yakni 4,75 persen. Lalu pada bulan Maret 2020 turun 25 bps menjadi 4,5 persen. kbc10

Bagikan artikel ini: