PLN pilih pakai batu bara terangi listrik di Jawa, ini alasannya

Rabu, 24 Februari 2021 | 16:47 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menyatakan lebih banyak menggunakan batu bara sebagai sumber daya pembangkit listrik di regional Jawa dan Bali. Alasannya, kebutuhan tenaga listrik di Jawa lebih besar dan sumber daya yang memungkinkan untuk dijadikan tenaga listrik ini lebih mudah didapatkan.

"Pemilihan energi ini juga diperhatikan zonasi demand yang ada, makanya Jawa itu PLTU," kata Direktur Operasional I PT Pembangkitan Jawa Bali, Sugiyanto dalam Webinar Efisiensi Penyediaan Tenaga Listrik PT PLN (Persero) sesuai Permen ESDM No 9 Tahun 2020, Jakarta, Selasa (23/2/2021).

Batu bara yang digunakan PLTU di Jawa Tengah dan Jawa Timur berasal dari Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Sementara PLTU di bagian barat pulau Jawa berasal dari Sumatera Selatan.

Namun pembangkit listrik di Jawa tidak semua bersumber dari batu bara. Ada beberapa pembangkit yang bersumber dari air dan gas.

"Makanya dengan komposisi di Jawa 60-70 persen batu bara. Gas 20 persen. PLTA 5-10 persen," kata dia.

Berbeda dengan di Kalimantan Utara yang memiliki potensi PLTA dengan kapasitas 10 ribu MW. Sayangnya kebutuhan listrik tersebut tidak sesuai dengan konsumsi listriknya.

"Kalau ada air ya itu yang kita gunakan. Kaltara, itu ada potensi 10 ribu. Padahal kebutuhan listrik (besar) di Jawa," kata dia

Untuk itu, penggunaan sumber daya untuk pembangkit tidak semata karena harga yang murah. Melainkan kondisi suatu wilayah dan kebutuhannya. "Komposisinya seperti itu tidak semata mata energi yang murah tapi juga keandalan," kata dia. kbc10

Bagikan artikel ini: