Duh! Restoran yang gulung tikar diprediksi masih berlanjut di tahun ini
JAKARTA, kabarbisnis.com: Industri makanan dan minuman atau kuliner menjadi salah satu yang terdampak pandemi Covid-19. Asosiasi Pengusaha Kuliner Indonesia (Apkulindo) mengungkapkan, selama pandemi Covid-19 di hampir satu tahun telah memberikan dampak besar bagi pengusaha kuliner di Tanah Air. Bahkan banyak anggota Apkulindo mengalami penurunan omzet yang signifikan hingga berakhir gulung tikar.
Sekjen Apkulindo Masbukhin Pradana memprediksi, di tahun 2021 akan banyak restoran yang akan gulung tikar akibat pandemi Covid-19. Permasalahan bukan hanya soal kebijakan pemerintah atau penurunan omzet , namun yang paling berat di tahun ini adalah biaya sewa restoran.
"Jika outlet itu sewa, kalau mereka bisa tidak rugi saja membayar biaya operasional setiap bulan mungkin bisnis itu bisa berlanjut sampai mereka menghabiskan sewa," ujar Masbukhin seperti dilansir, Selasa (16/2/2021).
Memang dia mengakui bahwa ada beberapa pemilik properti yang menyewakan tempatnya untuk restoran dan mengerti dengan keadaan saat ini, diantaranya dengan memberikan diskon atau keringanan bayar sewa per-bulannya. Hal tersebut tentu bisa meringankan beban pengusaha kuliner.
Namun, ada juga pihak yang malah menaikkan harga sewa propertinya dan ini yang membebani para pengusaha restoran yang menyewa tempat tersebut sehingga memilih untuk gulung tikar karena merugi dan mahalnya biaya sewa.
"Hal ini yang kemungkinan besar orang (pengusaha) kalau sudah tidak punya tabungan terus masih meragukan kondisi bisnis ini ke depan, dia (pengusaha) akan tutup apalagi kemarin-kemarin sudah rugi banyak," tambahnya.
Namun menurutnya, secara emosional para pengusaha kuliner meyakini bahwa ekonomi akan bangkit di tahun 2021. Banyak cara yang akan dilakukan oleh pengusaha kuliner untuk tetap bertahan mulai dari menggunakan dana talangan, tabungan hingga pinjaman untuk pembayaran sewa selama satu tahun ke depan.
Solusi lainnya, pengusaha kuliner dengan jaringan perusahaan yang besar dan memiliki jaringan yang banyak di lingkungan Apkulindo akan merancang ulang beberapa outlet-nya yang masih dianggap strategis dengan skala ukuran yang lebih kecil dengan harga sewa yang lebih terjangkau. Pengusaha tersebut juga dimungkinkan membuka outlet dengan konsep online kitchen dan ghost kitchen.
Menurut catatan Apkulindo banyak anggotanya sudah mengalami penurunan omzet yang cukup besar seperti mulai dari 50% hingga 80%. Penurunan besar terjadi bagi restoran yang berkonsep nasi box dengan mayoritas pesanan yang berasal dari para karyawan kantoran, sementara selama pandemi banyak perusahaan menerapkan sistem kerja dari rumah (Work From Home/WFH). kbc10
Bos Crown Group sebut harga jual dan biaya sewa apartemen bakal naik, ini penyebabnya
Polri pastikan perubahan warna pelat hitam ke putih gratis
SBY beri bantuan untuk Pacitan di Porprov Jatim, LaNyalla: Kepedulian yang harus ditiru
Ketua DPD RI optimis 'Festival Rujak Uleg' mampu bangkitkan ekonomi masyarakat
Dukung pelaksanaan G20 di Bali, PJB bangun PV Rooftop