Kalahkan Play Store, pemasukan aplikasi langganan di App Store tembus Rp139,7 triliun

Senin, 15 Februari 2021 | 09:31 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Dalam hal jumlah perangkat aktif, iOS memang kalah jauh dibanding Android. Namun untuk pemasukan pengembang aplikasi di App store, ternyata jauh lebih tinggi dibanding Play Store.

Menurut data Sensor Tower, selama 2020 lalu pemasukan pengembang dari aplikasi berbasis langganan mencapai US$10,3 miliar, atau sekitar Rp Rp 139,7 triliun. Ya, itu adalah pemasukan selama satu tahun.

Angka ini meningkat 32% dibanding 2019 lalu, di mana pemasukan dari sektor yang sama adalah US$7,8 miliar. Pemasukan pengembang dari aplikasi berbasis langganan di Play Store selama 2020 memang pertumbuhannya lebih besar, yaitu 42%.

Namun, angka pemasukannya masih kalah jauh, yaitu hanya US$2,7 miliar. Angka ini hanya seperempat dibanding pemasukan developer di App Store, demikian seperti dikutip dari Ubergizmo, Minggu (14/2/2021).

Dari data ini, maka wajar saja jika banyak developer yang lebih fokus menggarap aplikasinya di iOS ketimbang Android. Lalu, kenaikan ini juga menunjukkan bahwa selama pandemi tampaknya orang banyak mencari hal baru untuk dilakukan karena tak mau atau tak bisa keluar rumah.

Lalu juga mungkin akan menjadi tren baru bagi para developer untuk mengubah model bisnisnya, dari yang aplikasi 'sekali beli' menjadi aplikasi berbasis langganan.

Secara total, belanja aplikasi selama 2020 lalu menembus US$100 miliar, atau sekitar Rp 1.390 triliun, yang merupakan gabungan dari App Store dan Play Store. Jumlah tahun ini melonjak dibandingkan 2019. Tahun lalu Sensor Tower mencatat belanja aplikasi mencapai US$83,5 miliar.

Pihak Sensor Tower melihat tren peningkatan belanja aplikasi yang begitu drastis saat musim liburan Natal lalu. Konsumen di seluruh dunia menghabiskan US$407,6 juta di App Store dan Play Store.

Kalau dibandingkan sebelumnya, tahun lalu hanya tembus US$303 juta. Artinya terjadi peningkatan sebesar 34,5%.

Pembelian game mendominasi pembelanjaan aplikasi selama musim liburan kemarin. Jika ditotal jumlahnya diperkirakan US$295,6 juta, naik 27% dari tahun lalu yakni US$232,4 juta. kbc10

Bagikan artikel ini: