Sumur warga Ngaho Blora semburkan gas, ini yang dilakukan Pertamina EP

Kamis, 3 Desember 2020 | 08:03 WIB ET

BLORA, kabarbisnis.com: Sebuah sumur air milik  Sumiran, warga Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah diketahui menyemburkan gas pada Jumat (27/1/2020). Atas kejadian tersebut, Pertamina EP Asset 4 Cepu Field telah melakukan upaya penanganan di lokasi kejadian.

Cepu Field Manager, Afwan Daroni mengatakan, saat ini Pertamina EP Asset 4 Cepu Field berupaya membantu upaya penanganan terhadap gas yang muncul . Pada hari ini, Rabu (2/12/2020), Pertamina EP telah memasang rangkaian pipa guna menyalurkan gas ke halaman belakang rumah Sumiran yang kemudian akan disalurkan di pembakaran (flaring). Langkah yang dilakukan tim Pertamina EP sudah atas seizin dinas terkait. 

"Sebelum melakukan penanganan tersebut, kami sudah berkoordinasi dengan pihak berwenang, yakni Dinas ESDM Kendeng Selatan. Artinya, kami tidak melangkah sendiri," ucapnya lagi.

Kejadian semburan gas bermula saat tukang sumur melakukan pengeboran di samping rumah untuk membuat sumur air, pada Jumat (27/11/2020). Pada Minggu (29/11/2020), pekerjaan dihentikan pada kedalaman sumur 48 meter. Kemudian pompa submersible dipasang dan dicoba dinyalakan, tetapi tidak mengeluarkan air. 

Bersamaan itu, pemilik sumur mendengar suara gemuruh dari dalam sumur bor disertai keluarnya gas. Pompa submersible kemudian diangkat lagi ke atas. Setelah itu gas yang keluar dibakar menggunakan korek api, dan menyala. Sebagai antisipasi awal, pemilik rumah menutup lubang dengan kain basah.

Sehari kemudian, Senin (30/11/2020), Kepala Desa Ngraho Sri Lestari Indahjani melaporkan kejadian tersebut ke Pertamina EP dan Dinas ESDM Kendeng Selatan. "Begitu laporan masuk, kami langsung berkoordinasi dengan dinas untuk merumuskan langkah penanganan yang tepat," ujar Afwan. 

Masih menurut Afwan, timnya langsung melakukan pengukuran gas dan ditemui bahwa tidak ada kandungan gas beracun H2S. Sehari setelahnya Pertamina EP kembali mensurvei lokasi untuk merancang saluran pipa pembakaran. 

"Langkah yang kami lakukan sudah kami komunikasikan ke pihak pemilik rumah dan Kepala Desa Ngraho. Alhamdulillah mereka bisa paham dan mempersilakan kami untuk menangani gas tersebut," pungkasnya. kbc6

Bagikan artikel ini: