China borong sarang burung walet RI senilai Rp2,2 triliun
JAKARTA, kabarbisnis.com: China menyepakati pembelian produk sarang burung walet asal Indonesia senilai US$150 juta atau setara Rp2,2 triliun yang akan dilakukan pada 2021.
Kepastian ini menyusul dilakukannya penandatanganan Letter of Intent (LOI) oleh Indonesia dan China melalui Atase Perdagangan (Atdag) Beijing, Marina Novira dan General Manager of Production Center dari Xiamen Yan Palace Seelong Food Co., Ltd, Huang Danyan.
Xiamen Yan Palace Seelong Food Co., Ltd, merupakan perusahaan importir dan pabrik pengolahan sarang burung walet yang menggunakan 100 persen produknya dari Indonesia.
Marina menyampaikan LOI ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja ekspor nonmigas. Hal ini mengingat Indonesia merupakan produsen sarang burung walet terbesar di dunia, sedangkan China merupakan konsumen sarang burung walet terbesar di dunia.
“Dengan LOI ini diharapkan nilai ekspor produk sarang burung walet Indonesia akan meningkat dan dapat memberikan kontribusi terhadap kinerja ekspor nonmigas nasional,” ujar Marina dikutip keterangan resmi, Kamis (5/11/2020).
Marina menjelaskan, saat ini baru ada 23 perusahaan sarang burung walet Indonesia yang terdaftar di Bea Cukai China dan secara resmi dapat mengekspor produknya ke negara tersebut.
Selain itu, terrdapat 13 perusahaan terdaftar yang telah diinspeksi Bea Cukai China pada Desember 2019 terkait permohonan izin peningkatan kapasitas volume ekspor.
“Untuk itu, kami masih membahas secara intensif dengan Pemerintah China proses inspeksi dapat segera selesai sehingga nilai ekspor produk sarang burung walet dapat bertambah mengingat tingginya permintaan terhadap komoditas terebut di China,” ungkap Marina.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun yang turut menyaksikan penandatanganan LOI tersebut mengemukakan terdapat potensi kerja sama antara Indonesia dan China untuk perkembangan industri sarang burung walet.
“Saya berharap kerja sama ini dapat terus ditingkatkan oleh kedua negara karena saya percaya, masyarakat China sangat menyukai ‘the Caviar of the East’ dari Indonesia ini,” ungkap Djauhari.
Pada periode Januari-Agustus 2020, total impor sarang burung walet yang dilakukan China dari seluruh dunia mencapai US$275,7 juta. Dari jumlah tersebut, sebanyak 73,7 persen impornya berasal dari Indonesia dengan total nilai sebesar US$203 juta.
Impor China terhadap sarang burung walet pada periode tersebut tercatat meningkat 90,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. kbc10
Bersama Pemkot Surabaya, Lapis Kukus Pahlawan Komitmen Dukung Pengembangan UMKM
Duh! Kecepatan Internet RI Urutan 98 Dunia, Kalah dari Kamboja
Capres Boleh Posting Konten di TikTok, tapi Jangan Cari Sumbangan
Erick Thohir Beri Sinyal Pemerintah Bakal Pungut Pajak Bioskop
Melebihi Kewajiban, 1.990,79 Hektare Lahan Kompensasi PT BSI Tuntas Diserahkan ke Pemerintah