Ssst! Lion Air Group bakal lahirkan maskapai baru
JAKARTA, kabarbisnis.com: Maskapai Lion Air Group berencana untuk meluncurkan sebuah maskapai penerbangan baru. Kabarnya, maskapai ini melakukan pengembangan yang berkaca pada kecelakaan maut pada 2018 silam.
Diketahui penyebab dari kecelakaan tersebut adalah adanya cacat desain pada jet Boeing 737 Max milik Boeing Co. Serta serangkaian kesalahan di maskapai tersebut oleh pilot dan mekanik.
Dilansir dari laman Bloomberg, Kamis (1/10/2020), menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, rencana tersebut diinisiasi oleh pendiri Lion, termasuk Rusdi Kirana. Akan tetapi, masih belum jelas posisi maskapai baru tersebut bakal menjadi bagian dari Lion Group atau tidak.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Budi Prayitno membenarkan bahwa pihaknya tengah memproses satu permohonan untuk sertifikat operator penerbangan. Namun Budi enggan untuk menjelaskan detailnya.
Pengamat penerbangan asal Malaysia, Shukor Yusof menilai, rencana tersebut dapat menjadi angin segar bagi Lion Air. Pasalnya, dengan jumlah armada pesawat yang dimiliki, Lion Air Group disebut sebagai salah satu grup maskapai dengan keuntungan lebih besar dibanding pesaingnya di Asia Tenggara. "Jangan remehkan Rusdi," kata dia.
Sebagai gambaran, maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia saat ini mengandalkan pinjaman talangan dari pemerintah untuk menghindari kebangkrutan. Sementara maskapai regional AirAsia Group tengah mencari suntikan dana pada akhir tahun untuk bertahan.
Analis penerbangan independen Gerry Soejatman mengatakan, jika rencana maskapai baru ini berjalan, para pendiri Lion air dapat mengambil bagian yang lebih besar dari salah satu pasar perjalanan udara yang tumbuh paling cepat di dunia saat pandemi mereda.
"Ini bisa menjadi strategi yang baik bagi perusahaan karena para pesaingnya menderita," kata Soejatman. kbc10
Radiofrekuensi dan ligasure, teknologi modern atasi wasir sampai tuntas tanpa rawat inap
Upayakan kendaraan listrik jadi kebutuhan massal, ini langkah Kemenhub
Vaksin datang lagi, total 59,5 juta bahan baku dari Sinovac diterima RI
Jokowi: Pandemi masih ada, jangan lengah!
Dukung modul literasi digital, Ketua DPD RI berharap media digital digunakan bijak