PAL lakukan first steel cutting Kapal Bantu Rumah Sakit kedua pesanan TNI AL

Jum'at, 11 September 2020 | 11:17 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Bertepatan dengan Hari Jadi TNI AL Ke-75 tahun TNI AL, PT PAL Indonesia (Persero) melaksanakan Seremoni First Steel Cutting (FSC) Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) Kedua pesanan TNI AL di Bengkel Fabrikasi Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia (Persero).

Hadir dalam acara tersebut Asisten Komunikasi dan Elektorika (Askomlek) KASAL Laksamana Muda TNI Atok Dushanto, Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI Heru

Kuswanto, Jajaran Pejabat TNI AL, serta Jajaran Direksi PT PAL Indonesia (Persero). Seremoni tersebut menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dan dihadiri tidak lebih 30 tamu undangan.

Dalam sambutannya, Askomlek KASAL Laksamana Muda TNI Atok Dushanto menyatakan pembangunan Kapal BRS Kedua ini merupakan realisasi Rencana Strategis TNI AL menuju Minimum Essential Force (MEF) serta bentuk komitmen TNI AL untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya pemberdayaan potensi nasional.

"Kami harapan kepada PT PAL Indonesia (Persero) agar membangun kapal BRS secara tepat mutu dan tepat guna yang nantinya akan digunakan untuk mendukung tugastugas TNI AL, tidak hanya penegakan kedaulatan namun juga membantu pelaksanaan tugas-tugas kemanusiaan, antara lain bencana alam dan sebagainya," kata Atok Dushanto di Surabaya, Kamis (10/9/2020).

Sementara itu, Direktur Rekayasa Umum, Pemeliharaan dan Perbaikan PT PAL Indonesia (Persero) Sutrisno mewakili Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) menyatakan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan oleh TNI AL dalam proyek pembangunan Kapal BRS Kedua tersebut. Proses pembangunan Kapal BRS Kedua tersebut saat ini telah mencapai 8,6 persen.

"Tahapan-tahapan penting seperti keel laying direncanakan dilaksanakan pada Desember 2020, launching Desember 2021, dan delivery pada November 2022. Harapan kami, pembangunannya nanti akan sesuai dengan target," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, Kapal BRS tidak hanya berfungsi dalam mendukung Operasi Militer Perang (OMP) namun juga Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Kapal tersebut akan dilengkapi peralatan kesehatan setingkat rumah sakit seperti poli klinik, UGD, fasilitas operasi, fasilitas rawat inap, serta fasilitas kesehatan lainnya.

Selain itu Kapal BRS Kedua tersebut juga dapat melaksanakan operasi search and rescue, bantuan kemanusiaan dan bencana alam nasional maupun internasional, evakuasi massal, hingga pelaksanaan misi naval diplomacy Kapal BRS memiliki panjang 124 meter, lebar 21,8 meter, berat 7300 ton, kecepatan maksimum 18 knot, endurance selama 30 hari, serta memiliki kapasitas akomodasi personel sebanyak 643 orang.

"Kapal ini mampu menampung 2 unit helikopter di dek dan 2 unit ambulance boat. Kapal BRS sangat sangat dibutuhkan dan sesuai dengan karakteristik dan wawasan maritim Indonesia. Indonesia sebagai negara kepulauan negara yang terletak dalam kawasan ring of fire memiliki kerentanan bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi yang dapat diikuti oleh bencana sekunder seperti tsunami dan lainnya," terang Sutrisno.

Dengan situasi tersebut, Kapal BRS bersifat sebagai Rumah Sakit mobile dan dapat digerakkan kapan saja ke wilayah terdampak bencana untuk melaksanakan kegiatan tanggap darurat bencana.kbc6

Bagikan artikel ini: