Gerak cepat, BPJamsostek Jatim telah kumpulkan hampir 1,3 juta rekening penerima bantuan subsidi gaji

Sabtu, 15 Agustus 2020 | 07:55 WIB ET

SIDOARJO, kabarbisnis.com: BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek Jatim berupaya keras untuk menghimpun seluruh rekening karyawan peserta BPJamsostek dengan gaji dibawah Rp 5 juta yang akan mendapatkan bantuan subsidi gaji dalam waktu secepatnya.

Hingga Jumat siang kemarin, sudah ada sekitar 1.295.870 rekening atau hampir 1,3 juta yang telah terkumpul dan telah disetorkan ke BPJamsostek pusat serta telah dilaporkan ke Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jatim. Hingga akhir Agustus nanti, BPJamsostek Jatim menargetkan ada sekitar 1,5 juta rekening yang bakal terkumpul dari target nasional sebesar 15,7 juta rekening.

Deputi Direktur Wilayah Jatim BPJamsostek Dodo Suharto mengatakan bahwa pengumpulan data peserta yang bergaji di bawah Rp 5 juta beserta rekeningnya ini memerlukan efford atau upaya yang keras. Karena ada banyak kendala di lapangan yang harus dihadapi.

"Ini sungguh luar biasa. Dalam tempo seminggu kami sudah bisa mengumpulkan rekening satu juta lebih. Karena mengumpulkan jumlah rekening itu membutuhkan effordnya besar. Sehingga kami melakukam update tiap dua jam sekali," kata Dodo saat Gathering Media di kantor BPJamsostek, Sidoarjo, Jumat (14/8/2020).

Beberapa kendala di lapangan yang ditemui diantaranya adalah ketidaksamaan nama peserta sesuai KTP dengan rekening yang dimiliki serta menunggaknya pembayaran premi perusahaan. Sehingga petugas harus memberikan pemahaman agar perusahaan melunasinya karena dalam persyaratannya, peserta penerima harus tercatat sebagai peserta BPJamsostek per 30 Juni 2020.

"Banyak rekening yang atas nama istrinya, seperti pelaut. Ini juga menjadi sulit," tegasnya.

Padahal ia berharap, seluruh pekerja formal di Jatim yang gajinya dibawah Rp 5 juta bisa mendapatkan kemanfaatan ini. Karena bantuan subsidi gaji ini sangat luar biasa.

Dia menuturkan, per Juli 2020 jumlah pemberi kerja atau perusahaan di Jatim yang tercatat menjadi peserta BPJamsostek mencapai 84.033 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 2,84 juta tenaga kerja. Jumlah itu mencapai 13 persen dari total angkatan kerja di Jatim yang mencapai 21,3 juta.

Dari 2,84 juta tenaga kerja tersebut, pekerja penerima upah (PU) atau formal mencapai 1,89 juta, pekerja bukan penerima upah (BPU) atau informal sebanyak 176.036 dan pekerja konstruksi sebanyak 689.323 pekerja.

"Memang tenaga kerja formal yang menerima gaji dibawah Rp 5 juta ini paling banyak, bahkan mencapai 85 persen dari 1,89 tenaga kerja formal yang ada di data kami. Dan kami berharap seluruhnya akan mendapatkan bantuan karena Ini sangat berguna untuk meningkatkan daya beli mereka di masa Pandemi," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jatim, Himawan Estu Bagijo mengatakan bahwa sejak program bantuan subsidi gaji diumumkan oleh pemerintah pusat, ia telah melaporkan ke Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Sesuai arahan dari Gubernur Khofifah, ia terus melakukan koordinasi dengan seluruh cabang BPJamsostek Wilayah Jatim dan melakukan update data setiap saat.

Dia juga memeritahkan Kadisnaker di seluruh Kabupaten Kota di Jatim agar melakukan koordinasi yang sama dengan BPJamsostek di setiap cabang di daerah tersebut. Karena jika pegawai di daerah tersebut menerima subsidi dari negara, maka peredar uangnya akan berputar di daerah itu. Selanjutnya akan mampu memutar kembali roda perekonomian dan meningkatkan daya beli masyarakat di daerah. "Kami juga berkoordinasi dengan Bank penyalur untuk mempermudah prosesnya," tandasnya.

Meski demikian, Himawan menjelaskan proses pembagian subsidi ini tidaklah muda. Pasti akan mengalami berbagai kendala lantaran pandemi banyak pegawai yang terkena PHK meski jumlahnya paling rendah di seluruh Pulau Jawa.

Selain banyaknya perusahaan yang tidak mampu bayar atau menunggak bayar premi serta ketidaksamaan nama rekening dengan nama pekerja, ada beberapa problem atau kendala lain yang ditemui di lapangan. Kendala tersebut diantaranya adalah tidak banyak perusahaan yang pola pembayarannya menggunakan non tunai atau menggunakan rekening. Sehingga banyak juga pekerja yang tidak memiliki rekening.

"Ini tidak satu rupiah pun dipotong oleh Bank. Ini perintah langsung dari pusat. Kami berharap ini bisa terus berjalan. Dan bulan September ini bisa masuk ke rekening pekerja sebesar 1,2 juta terhitung sejak Bulan Agustus. Bisa dibayangkan pada Desember nanti, ada sekitar Rp 3,6 triliun fresh money yang akan beredar di Jatim. Kalau dibelanjakan produk lokal, UMKM, ini akan mendorong ekonomi Jatim," ujarnya.

Pihaknya mendukung dan mensupport BPJamsostek dalam program subsidi gaji. Salah satu bentuk dukungannya ialah mengecek langsung Disnaker yang mempunyai tenaga kerja paling banyak seperti di Gresik dan Mojokerto. "Kami Disnaker mendukung dan apa yang bisa kita supportkan dalam proses ini," tambahnya.kbc6

Bagikan artikel ini: