Menteri Teten pastikan koperasi bisa raih dana bergulir Rp100 miliar

Jum'at, 7 Agustus 2020 | 12:03 WIB ET
Teten Masduki
Teten Masduki

JAKARTA, kabarbisnis.com: Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, telah mengeluarkan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM (Permenkop) yang memungkinkan satu koperasi bisa mendapatkan dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM hingga Rp 100 miliar.

"Pembiayaan dana bergulir akan terus ditingkatkan untuk koperasi. Bahkan satu BMT bisa mendapat hingga Rp 100 miliar," kata Teten dalam keterangan tertulis seperti dikutip dari laman resmi setkab.go.id, Kamis (6/8/2020).

Teten Masduki mengakui, sebelumnya untuk memperoleh dana bergulir terbilang rumit dan sulit. Kini, kata dia, LPDB KUMKM sedang mereformasi diri agar lebih mudah diakses koperasi di Indonesia. Dia meyakini dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk LPDB sebesar Rp 1 triliun, akan habis terserap pada September 2020 mendatang. "Saya sudah meminta tambahan dana itu dari Menteri Keuangan," kata dia

Teten Masduki juga berharap kerja sama dan sinergi antara LPDB KUMKM dengan Perhimpunan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Indonesia bisa menjadi model penyaluran bagi UMKM melalui koperasi yang lebih ramah. Apalagi, lanjutnya, BMT biasa melakukan pendampingan usaha bagi pelaku usaha mikro dan kecil.

"Kami mengurus lebih dari 60 juta UMKM seluruh Indonesia. Untuk itu, saya ingin menyalurkannya melalui model channeling, termasuk BMT yang anggotanya dominan pelaku UMKM," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekjen Perhimpunan BMT Indonesia Mursida Rambe mengatakan, Bimtek kali ini diikuti oleh 25 KSPPS BMT dari lima provinsi. "Dan sudah ada 12 proposal dana bergulir yang sudah masuk ke LPDB KUMKM," kata Mursida.

Oleh karena itu, Mursida berharap agar LPDB secepatnya menyalurkan dana bergulir yang amat dibutuhkan koperasi. Pasalnya, menurut dia, apabila koperasi BMT mendapatkan dana bergulir, maka akan bisa menggerakkan kembali pelaku UMKM.

Saat ini, Perhimpunan BMT Indonesia memiliki anggota sebanyak 322 BMT di sembilan provinsi. Perhimpunan BMT juga memiliki total jumlah anggota sebanyak 4 juta orang dan 1.610 pasar tradisional.

"Selama Covid-19, kehadiran Baitul Maal wa Tamwil amat terasa bagi pelaku UMKM. Ketika Tamwil menurun, Baitul Maal yang tampil ke depan," tutur Mursida. kbc10

Bagikan artikel ini: