Hebohkan Nanga Badau, Fitri Carlina ajak warga kampanye wisata lewat medsos

Senin, 17 Desember 2018 | 04:41 WIB ET

KAPUAS – Multifungsi dimiliki panggung Festival Wonderful Indonesia edisi PLBN Nanga Badau, 16 Desember 2018. Menampilkan Penyanyi Dangdut Fitri Carlina, festival ini menjadi panggung kampanye penggunaan media sosial (medsos) positif. Pengunjung diajak menggunakan medsos untuk branding potensi daerahnya khususnya pariwisata Indonesia.

 

Menggunakan genre dangdut sebagai stimulan, festival ini mampu menarik pengunjung ribuan orang. Para wisatawan mancanegara terlihat larut menikmati aksi panggung Fitri Carlina yang membawakan 10 lagu hits.

 

Membagikan energi positifnya, Fitri Carlina langsung menghipnotis pengunjung melalui lagu yang melambungkan namanya, ABG Tua. Setelah itu langsung dihentak, Goyang 2 Jari, Lagi Syantik, Bento, Jaran Goyang dan Aku takut.

Performa Fitri terus konsisten dengan menghadirkan lagu Pergi Pagi Pulang Pagi, Sakitnya Tuh Disini, Aku Mah Apa Atuh, Goyang Dumang, Ku Tak Bisa

dan ditutup dengan lagu Maumere.

Fitri juga sukses membuat pengunjung histeris. Wanita asli Banyuwangi itu mengkombinasikan medley Sakitnya tuh disini, Aku Mah Apa Atuh dan Goyang Dumang.

Selain itu 3 lagu penutup yang diiringi dengan cantik oleh Fitri yakni Bento, Dia, Juragan Empang

dan Pappojiku. Aksi ini pun disambut dengan goyangan dan koor panjang pengunjung. Mereka memang sudah lama menunggu kehadiran Fitri Carlina di Nanga Badau.

 

“Pengunjung di sini luar biasa. Mereka ikut bernyanyi dan bergoyang bersama dengan tertib. Lebih menarik lagi, mereka juga aktif dengan kamera handphone-nya masing-masing. Mereka merekam setiap moment dengan baik. Saya percaya, berikutnya mereka mengunggahnya ke medsos,” ungkap Fitri pada Minggu (16/12).

 

Merespon aksi pengunjung, Fitri Carlina pun berpesan. Pengunjung ini diminta mengoptimalkan fungsi medsos untuk tujuan positif. Kemudahan digital saat ini harus dioptimalkan untuk branding pariwisata dan berbagai potensi daerah. Sebab, Kapuas ini memiliki banyak destinasi alam dan budaya. Wilayah ini juga terkoneksi langsung dengan Malaysia dan Brunei Darussalam melalui pintu PLBN Nanga Badau.

 

“Sekarang eranya sangat digital. Siapa yang punya sosmed, silahkan aplod destinasi pariwisata kita. Perkenalkan Badau ke dunia internasional,"ajak Fitri kepada penonton. Fitri menambahkan, 

siapapun memiliki akses langsung dengan dunia luar melalui internet. Fasilitas ini tentu harus dioptimalkan untuk hal positif. Media sosial ini harus digunakan untuk promosi pariwisata. 

"Wilayah Kapuas ini sangat indah. Budaya di sini juga luar biasa. Dengan begitu, jumlah arus masuk wisman semakin optimal. Medsos ini sangat ampuh dan efektif,” tambah Fitri saat ditemui di Hotel Badau, Kalimantan Barat. 

Seiring kemudahan teknologi digital, sebanyak 4 miliar penduduk bumi memiliki akses internet hingga Juli 2018. Tingkat penetrasi internet global ini pun mencapai 52,96% dari total populasi global 7,59 miliar. Dirilis oleh We Are Social dan Hootsuite, rata-rata pentumbuhan internet setiap tahun 11% sejak 2014. Dari populasi, Tiongkok, Amerika Serikat, India, Brazil, Jepang, dan Indonesia jadi pengguna terbesar.

 

“Kalau daerah ingin maju, maka masyarakat memegang peranan penting. Mereka bisa membantunya melalui branding di media sosial. Kabarkan kepada mancanegara hal-hal eksotis dan unik yang ada di sekitar wilayahnya. Silahkan gunakan Instagram, Tritter, Facebook, atau Youtube untuk promosi daerah. Pokoknya medsos ini untuk kegiatan positif,” tegas pemilik nama lengkap Fitri Dian Puspita ini.

 

Menjadi pintu besar wisman, PLBN Nanga Badau membukukan rapor positif. Sepanjang rentang Januari hingga Septemer 2018, Nanga Badau sudah dilewati 8.190 wisman. Angka ini pun tumbuh 29,59% dari rentang sama ditahun sebelumnya. Pada 2017, PLBN ini hanya dilewati 6.320 wisman. Arus kunjungan ini optimal di Februari hingga Agustus. Pada rentang ini, rata-rata pertumbuhan wisman 32% per bulan.

 

“Festival Wonderful Indonesia edisi Nanga Badau sangat menginspirasi. Jumlah pengunjungnya bagus. Secara keseluruhan, pergerakan wisman di PLBN Nanga Badau memang positif. Rapor ini akan semakin bagus bila ada peran aktif masyarakat. Mereka bisa mengoptimalkan fungsi medsos,” tegas Kepala Bidang Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono.

 

Bersinggungan langsung dengan Malaysia, Negeri Jiran pun masih menjadi donatur terbesar. Dari total kunjungan 8.190 wisman, sebanyak 8.102 adalah paspor Malaysia. Prosentase dominannya hingga 98%. Lalu, angka kunjungan wisatawan Filipina mencapai 6 orang dan 7 nama dari Thailand. Uniknya, tidak ada warga Singapura yang masuk dengan memanfaatkan PLBN Nanga Badau ini.

 

“Aktivitas pariwisata harus dioptimalkan agar mendatangkan value. Posisi media sosial memang harus dimanfaatkan. Arus wisatawan Malaysia bagus, tapi potensi dari Singapura dan Brunei Darussalam ini kurang optimal. Di sinilah masyarakat berperan dan menjalankan fungsi branding dan pencitraan yang positif,” tutur Plt Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani yang juga diamini 

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sumarni.

 

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengucapkan terima kasih kepada tamu-tamu asal Malaysia yang hadir ke perbatasan Indonesia. "Silahkan datang dan nikmati budaya dan alam kami di perbatasan. Perbatasan kami kini sudah sangat layak didatangi dengan sanak keluarga. Selamat menikmati musik kami. Selamat datang di Indonesia,"kata Menpar Arief Yahya.(*)

Bagikan artikel ini: