Masih besar, potensi pasar asuransi jiwa Indonesia capai 93,4 persen

Rabu, 7 November 2018 | 08:07 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Potensi pasar asuransi jiwa di Tanah Air masih cukup besar atau masih ada 93,4 persen pasar yang belum digarap. Hal tersebut karena, hingga saat ini baru 6,6 persen masyarakat Indonesia yang memiliki polis asuransi jiwa.

“Baru 6,6 persen penduduk Indonesia yang punya polis. Kalau ditanya ke depan soal potensi, tentunya masih besar sekali karena masih ada 93,4 persen pasarnya” ujar Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia ( AAJI) Togar Pasaribu di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (6/11/2018).

Dia menambahkan, sumbangsih nilai asuransi jiwa terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia cenderung stabil dari tahun-tahun sebelumnya. Terakhir, menyentuh angka 2,5 persen pada kuartal II tahun 2018.

Lebih lanjut, Togar juga mengungkapkan bahwa kinerja asuransi jiwa mengalami perkembangan selama 4 tahun terakhir dari kuarta II tahun 2014 hingga kuartal II 2018 naik cukup siginifikan. 

“Rata-rata pertumbuhan asuransi jiwa dari kuartal II tahun 2014 hingga kuartal II tahun 2018 yakni untuk premi baru rata-rata sebesar 18,3 persen dan premi lanjutan 10 persen, sehingga total preminya tumbuh rata-rata 15 persen year-on-year (yoy). Sementara rerata pertumbuhan pendapatan sebesar 4 persen yoy,” ucap dia.

Untuk besarannya, hingga kuartal II tahun 2018 premi baru sebesar Rp 59,85 triliun dan premi lanjutan Rp 33,73 triliun, sehingga total premi sebesar Rp 93,58 triliun. Sementara untuk total pendapatan pada kuartal II tahun 2018 sebesar Rp 89,73 triliun. Ini menurun dari kuartal yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 116,35 triliun.

Menurut, Togar hal ini dipengaruhi karena pasar modal dikuartal II tahun 2018 sangat volatil. “Penyebab turunnya adalah karena pasar modal (IHSG) dikuartal II tahun 2018 memang sangat volatil,” ucap Togar. kbc10

Bagikan artikel ini: