Taiwan buka lebar-lebar pintu bagi pekerja asal Asean

Rabu, 26 September 2018 | 08:14 WIB ET

TAIPEI, kabarbisnis.com: Taiwan berupaya mengundang warga negara-negara anggota Asean yang ingin bekerja di negara itu. Langkah ini diambil sebagai solusi atas kurangnya pekerja di negara itu.

Dilansir dari South China Morning Post, Selasa (25/9/2018), Legislator Taiwan akan segera melakukan pemungutan suara untuk RUU imigrasi ekonomi pada bulan depan. Jika lolos, hukum imigrasi Taiwan akan lebih bersahabat bagi imigran.

RUU tersebut memberikan kemudahan untuk imigran dari berbagai negara. Tetapi, negara ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan lainnya, akan menjadi prioritas.

"Pada 2026, 20 persen dari populasi akan di atas 65 tahun, dan pada tahun setelahnya akan ada kekurangan populasi usia kerja," ujar Menteri Dewan Pembangunan Nasional Chen Mei-ling.

Tak hanya mendapat izin kerja, para pekerja ASEAN bakal lebih mudah mengganti kewarganegaraan mereka jika mau. Berdasarkan hukum ini, pekerja dengan keterampilan khusus bisa mengajukan kewarganegaraan permanen setelah bekerja di sana selama tiga tahun.

Pekerja profesional asing bisa melakukannya setelah bekerja lima tahun, dan teknisi level menengah, atau pekerja terampil bisa mengajukannya setelah tujuh tahun.

Pemicu kehadiran RUU ini tidak terlepas dari bagaimana Tiongkok memancing pekerja Taiwan untuk bekerja di daratan utama. Untuk diketahui, hubungan Taipei dan Beijing sedang tidak akrab.

Tiongkok sangat sensitif perihal kedaulatan Taiwan. Sementara terdapat elemen masyarakat di Taiwan yang ingin kemerdekaan dari Tiongkok, dan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berasal dari partai yang pro kemerdakaan. kbc10

Bagikan artikel ini: