Jadi pusat distribusi pangan, 5 pasar induk bakal dibangun di 2019

Kamis, 2 Agustus 2018 | 08:40 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Pemerintah berencana membangun lima pasar induk baru yang tersebar di sejumlah titik di Indonesia. Pengerjaan pasar induk ini melibatkan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada sidang kabinet beberapa waktu lalu, tiap daerah memerlukan pasar induk guna menjadi pusat distribusi bahan pangan bagi masyarakat. Hal ini seperti yang telah berjalan di pasar induk beras Cipinang atau pasar induk Kramat Jati.

"Iya untuk pusat-pusat (distribusi pangan) di Makassar, di Jawa Timur, Jawa Barat. Kemudian juga nanti di Jawa Tengah, terkonsentrasi," ujar dia di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (1/8/2018).

Namun anggaran untuk pembangunan pasar induk, diakui Enggar, belum masuk dalam APBN 2018. Oleh sebab itu, Kemendag bersama Kementerian PUPR telah meminta kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk mengalokasikan anggarannya dalam APBN 2019.

"Itu lagi diusulkan penambahan. Untuk kita lagi mintakan ke Bu Menteri Keuangan," lanjut dia.

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan ?untuk membangun satu pasar induk dibutuhkan anggaran sekitar Rp 200 miliar. Dengan demikian, kebutuhan anggaran untuk pembangunan lima pasar induknya diperkirakan sebesar Rp 1 triliun.

"Enggak sampai Rp 1 triliun. Kalau yang lima induk tadi, kalau rata-rata misalnya Rp 200 miliar, ya kalau lima maksimal Rp 1 triliun," kata dia.

Proyek pembangunan lima pasar induk rencananya akan dimulai dan selesai pada tahun depan. Pembangunan pasar induk ini akan masuk dalam dipa anggaran Kementerian PUPR namun untuk memenuhi kebutuhan kementerian lain, yaitu Kemendag.

?"(Dimulai dan selesai?) 2019. Sekarang yang sudah dialokasikan 2019, itu kan Rp 6,5 triliun untuk sarana dan prasarana pendidikan, yang Kementerian Pendidikan, Kementerian Ristek Dikti dan Kementerian Agama. Itu semua sudah ada alokasinya Rp 6,5 triliun," tandas dia. kbc10

Bagikan artikel ini: