Kafe dan toko oleh-oleh ini kolaborasi, pengunjung bisa beli cemilan atau ngopi hingga jam 12 malam

Kamis, 14 Juni 2018 | 12:15 WIB ET
Daniel Ko saat memberi arahan pegawainya dalam meracik kopi di Made One Coffee Surabaya.
Daniel Ko saat memberi arahan pegawainya dalam meracik kopi di Made One Coffee Surabaya.

SURABAYA, kabarbisnis.com: Kafe berkolaborasi dengan restoran atau supermarket, itu sudah biasa. Namun jika ada kafe atau kedai kopi bekerja sama dengan toko oleh-oleh, mungkin baru pertama ini terjadi.

Adalah Made One Coffee yang berkolaborasi dengan toko oleh-oleh Wisata Rasa yang berlokasi di Jalan Basuki Rahmad Surabaya. Dengan kerja sama itu, pengunjung kafe bisa nongkrong sambil ditemani makanan ringan yang disukai, atau mungkin mereka yang ingin membeli makanan atau oleh-oleh khas Surabaya, bisa memenuhi keinginan itu meski sudah larut malam.

Daniel Ko, Owner TGC Coffee selaku operator Made One Coffee menuturkan, ada sesuatu yang bisa diangkat atau menjadi pembeda ketika diajak kerja sama dengan Wisata Rasa untuk membuka kafe di jantung kota Surabaya tersebut.

"Kalau hanya sekadar toko oleh-oleh saja mungkin orang Surabaya atau yang biasa ke Surabaya akan lebih memilih kawasan Genteng. Namun saya melihat di Jalan Basuki Rahmad ini ada pusat perkantoran dan banyak hotel berbintang di sekitar sini juga mal. Jadi harus bisa menggaet pengunjung dengan keunikan dan kreativitas," jelasnya baru-baru ini.

Akhirnya, muncullah satu ide bahwa kalau kafe harusnya jam operasionalnya lebih lama dibanding toko. Dan untungnya, karena jalan masuk ke One Made Coffee tersebut harus melalui toko di lantai satu yang notabene gerai Wisata Rasa, otomatis toko itu juga mengikuti jam operasional kafe.

"Saya rasa baru kali ini ada toko oleh-oleh yang buka jam 7 pagi sampai 12 malam. Tapi ini justru memberikan peluang, karena selama ini banyak tamu atau pebisnis dari luar kota yang tak sempat belanja oleh-oleh karena kesibukannya. Nah, jika ingin membeli saat pagi sekali atau larut malam pun mereka bisa," beber Daniel.

Menurut Pimpinan Wisata Rasa, Markos Seger, toko di Jalan Basuki Rahmad tersebut merupakan gerai yang ke-9. Gerai-gerai sebelumnya tersebar di beberapa lokasi di Surabaya hingga Malang.

"Produk kita yang banyak dicarai orang diantaranya Almon Crispy, Lapis Surabaya, Kue Mete, Kue Mlinjo, Bluder Malang, dan sebagainya," ulasnya.

Ditambahkan Daniel, sementara untuk One Made Coffee, pihaknya hanya mensupport menu kopi, sementara menu makanan merupakan hasil kerja sama dengan Wisata Rasa.

"Khusus di sini minuman kopi kita yang umum atau banyak dijumpai di kafe lain. Namun kita tetap mempertahankan kualitas TGC. Ini adalah perluasan pasar saja, namun bagi yang benar-benar pecinta kopi specialty atau premium tetap bisa datang ke TGC di kawasan Loops Surabaya Barat," ujar Daniel.

Menurutnya, tren kopi belakangan memang tidak bisa dipungkiri mampu mengangkat bisnis kafe dengan produk original coffee. Dan pecinta kopi di Surabaya dinilainya memiliki karakteristik yang beda.

”Peminat kopi di Surabaya sangat potensial. Karakteristik konsumen kopi di kota ini, kalau sudah suka kopi di sebuah kafe, akan minum di situ terus dan benar-benar enggak mau pindah ke tempat lain,” ujarnya.

Namun begitu, tidak semua pebisnis kafe mampu bertahan meski penikmat kopi terus meningkat. Menurut Dainel, pelaku usaha kafe harus memiliki konsep yang matang dan punya ciri khas agar tidak ditinggal pasar.

"Kuncinya adalah bahwa dia harus punya passion di kopi. Dia harus memiliki satu jiwa dengan kopi. Dan tentu kualitas dari kopi itu sendiri. Karena meramu kopi itu bukan asal-asalan," jelasnya.

One Made Coffee sendiri memiliki kapasitas 198 kursi dengan 4 meeting room. Ruangan yang luas dan suasana yang nyaman di tengah Kota Surabaya menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin bersantai bersama teman atau kolega. kbc7

Bagikan artikel ini: