Masih ada 1.187 ton cadangan emas disimpan Freeport Indonesia

Selasa, 5 Juni 2018 | 16:13 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Inalum (Persero) bersama pemerintah tengah menyelesaikan proses divestasi 51 persen saham Freeport Indonesia. Jika selesai, ini akan menjadi sejarah lantaran Indonesia memiliki tambang emas terbesar di dunia.

Besarnya cadangan emas yang ada di tanah Papua ini dibuktikan oleh Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin. Ia menuturkan, total cadangan emas yang dimiliki Freeport Indonesia sebesar 1.187 ton dengan nilai mencapai USD 469,7 miliar.

"Freeport Indonesia saat ini mengelola tambang tembaga terbesar kedua di dunia dan juga mengelola tambang emas terbesar di dunia. Jadi ini akan jadi sejarah buat bangsa," kata Budi Gunadi di Graha Niaga seperti ditulis, Selasa (5/6/2018).

Budi Gunadi mengatakan, PT Freeport Indonesia saat ini mengelola dua tambang emas, yaitu tambang Erstberg (dari 1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988). Di mana dua tambang itu ada di kawasan Tembaga Pura, Kabupaten Mimika, Papua.

Memang tambang Erstberg yang berlokasi di atas tanah produktivitasnya terus menurun, bahkan diperkirakan habis pada 2021. Namun, yang masih memiliki produktivitas tinggi dan menjadi masa depan Indonesia adalah tambang Grasberg yang berlokasi di bawah tanah.

Budi mengatakan, lokasi yang ada di bawah tanah inilah yang menjadikan Grasberg menjadi salah satu tambang emas terumit di dunia. "Ini adalah salah satu tambang terumit di dunia dan dia tambang bawah tanah," kata dia.

Yang lebih menggembirakan lagi, di lokasi tersebut, masih sama di bawah tanah, ada tambang emas yang belum tergarap. Tambang yang dinamakan Tambang Bawah Tanah Kucing Liar yang baru dapat digarap mulai sekitar tahun 2031-2035.

"Jadi kalau kita tahu, Freeport ini besar sekali, makanya proses divestasi ini tidak mudah. Bahkan ini menjadi transaksi yang paling rumit sepanjang saya menjadi bankir," tutur Budi Gunadi. kbc10

Bagikan artikel ini: