Kolaborasi dengan swasta, strategi Pelindo III kerek kinerja non-petikemas dan garap kawasan industri

Jum'at, 26 Januari 2018 | 20:55 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Pelindo III berinisiatif melibatkan beberapa pihak swasta untuk memacu kenaikan produktivitas non petikemas. Ada dua perusahaan swasta yang bersinergi dengan Pelindo III untuk menggarap sektor non-petikemas, yaitu PT Optima Sinergi Comvestama sebagai mitra pengembangan terminal Liquefied natural gas (LNG) di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan PT Gresik Jasatama sebagai mitra pengelolaan fasilitas pelabuhan untuk terminal log dan barang curah di Pelabuhan Gresik.

Sementara itu dalam hal pengembangan kawasan industri, Pelindo III menggandeng PT Kawasan Industri Kenda untuk mengembangkan Kawasan Industri Kendal (KIK) termasuk di dalamnya adalah kerja sama di bidang logistik, jasa kepelabuhanan, dan jasa terkait lainnya di Pelabuhan Kendal yang disiapkan untuk bertaraf Internasional. Satu lagi kerjasama dijalin dengan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura (BPWS) dilibatkan untuk melakukan studi pengembangan Pelabuhan Tanjung Bulupandan. Lingkupnya adalah pengembangan kawasan di kaki jembatan sisi Surabaya dan Madura serta kawasan khusus di utara Pulau Madura.

“Kami bernisiatif mengambil langkah korporasi untuk melibatkan pihak swasta guna memacu produktivitas komoditas non-petikemas di pelabuhan sekaligus mendorong percepatan pengembangan kawasan industri di sejumlah daerah”, demikian disampaikan President Director Pelindo III, IG. N. Askhara Danadiputra saat memberi sambutan pada acara penandatanganan Memorandum of Collaboration (MoC), di Kantor Pusat Pelindo III, Surabaya, Jumat (26/1/2018).

Lebih lanjut Ari mengungkapkan bahwa kerja sama yang dilakukan Pelindo III dan PT Optima Sinergi Comvestama meliputi pengembangan dan pengoperasian terminal LNG serta pasokan LNG, penyediaan jasa logistik, hingga peningkatan kompetensi pegawai dalam hal pengelolaan gas. Sedangkan dengan PT Gresik Jasatama, kerja sama akan berkutat pada optimalisasi terminal log dan barang curah di Pelabuhan Gresik.

Dalam sambutannya, Ari juga menyinggung pengembangan pembangunan Kawasan Industri Kendal. Keseriusan Pelindo III untuk berekspansi di Kabupaten Kendal pun dikonkretkan dengan menggandeng PT Kawasan Industri Kendal. Bentuk kerjasama kedua pihak meliputi pengembangan pembangunan, pengoperasian, termasuk pendanaan Kawasan Industri Kendal dan Kendal International Port. “Kami ingin memberikan alternatif tambahan bagi para pelaku usaha yang hendak berinvestasi di Kendal dan sekitarnya,” jelasnya.

Pelindo III juga menaruh perhatian pada percepatan pembangunan di Pulau Madura dengan mengajak BPWS untuk mempersiapkan dokumen studi pengembangan Pelabuhan Tanjung Bulupandan, yang terintegrasi dengan Pengembangan Kawasan Khusus Madura (KKM), Kawasan Industri Khusus serta pengembangan bisnis lainnya. Bagi Ari Askhara, pertumbuhan ekonomi seharusnya dirasakan oleh seluruh masyarakat Jawa Timur, tidak hanya menjadi milik masyarakat Surabaya dan sekitarnya. “Kami bertekad warga Madura mengalami pertumbuhan ekonomi sepesat Surabaya,” ujarnya.

Plt. Kepala Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS), Herman Hidayat mengatakan, pengembangan pelabuhan Tanjung Bulupandan sangat tepat karena dalaman kolam  sudah mencapai 15 meter.

" Kami berharap pembangunan bakal segera dilaksanakan agar berdampak positif pada perekonomian masyarakat Madura. Apalagi empat daerah di Madura masuk kategori paling rendah, Sampang, Bangkalan, Sumenep dan Pamekasan,” pungkasnya. kbc6

Bagikan artikel ini: