Rudiantara: Jangan percaya jika terima pesan 'ayo viralkan' dan 'dari kamar sebelah'

Senin, 11 Desember 2017 | 10:31 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara menghimbau masyarakat untuk bersikap cerdas ketika menerima pesan berantai yang tidak jelas pengirimnya dan berisi info tidak jelas.

Hal itu disampaikannya saat meresmikan Desa Broadband Terpadu Pancamandala di Desa Mandalamekar, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (10/12/2017).

Pada kesempaan itu Rudiantara juga menjelaskan ciri-ciri hoax. "Harus tabayyun, tabayyun dan tabayyun (konfirmasi)," kata Rudiantara.

Dia meminta masyarakat untuk tidak meneruskan pesan tersebut kepada kontak yang ada di telepon selularnya maupun media sosial. Sebaiknya, kata Rudiantara, pesan tersebut dihapus. "Jangan buang-buang pulsa," ujarnya.

Menurut dia, ada beberapa ciri pesan berantai yang berisi informasi tidak benar. Ciri tersebut biasanya ada tulisan 'Ayo Viralkan' dan judulnya 'Dari Kamar Sebelah'. "Kamar saha (siapa)? Langsung hapus. Itu nyuruh buang-buang pulsa. Itu ciri-ciri informasi tidak benar atau hoax," kata dia.

Rudiantara meminta masyarakat memakai media sosial untuk hal positif. Hal tersebut di antaranya untuk jualan kue, kain bordir jelang Lebaran. "Itu bagus. Foto kuenya diupload, menyampaikan bahwa saya bisa membuat kue ini. Bagus, lakukan sebanyak-banyaknya," katanya.

Ihwal keberadaan internet di Desa Mandalamekar, Menkominfo sangat mengapresiasinya. Meskipun jauh dari kota, tapi Desa Mandalamekar tidak terkungkung. "Akses (internet) ke luar sangat terbuka di desa ini. Desa ini dan 5 desa lainnya bekerja sama untuk membangun infrastruktur internet. Dipakai untuk belajar," katanya.

Dia meminta semua desa di Indonesia meniru Desa Mandalamekar. Musababnya, desa ini sama sekali tidak buta internet. "Saya tidak ingin masyarakat RI karena ketidaktahuannya berurusan dengan hukum. "Betul-betul tidak buta internet," ujarnya.

Pembangunan infrastruktur internet di Desa Mandalamekar, kata Rudiantara, dilakukan secara swadaya. Dia pun meminta Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum untuk membantu pembangunan di desa tersebut dari APBD. "Akan lebih bagus lagi dari APBD," katanya.

Rudiantara meminta Pemkab Tasikmalaya jangan hanya membangun di daerah Singaparna yang merupakan ibu kota kabupaten. Kata dia, semuanya harus dibangun. "Sampai Cipatujah (pesisir selatan Tasikmalaya. Itulah cara Indonesia membangun," jelas dia.

Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum menyambut baik peresmian Desa Broadband Terpadu yang diresmikan Rudiantara. Dia pun akan mendorong desa lainnya agar seperti Desa Mandalamekar. "Kami menargetkan 351 desa di Kabupaten Tasikmalaya seperti Desa Mandalamekar," ucapnya. kbc10

Bagikan artikel ini: