Agar bisnis berkembang, KEIN minta UMKM rambah dunia digital

Jum'at, 20 Oktober 2017 | 08:32 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Tren digital kini tak bisa dielakkan lagi. Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) pun terus mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia untuk mulai merambah dunia digital.

Hal itu diungkapkan Ketua Pokja Industri Kreatif KEIN, Irfan Wahid saat menggelar diskusi bersama pelaku e-commerce lokal di Jakarta, Kamis (19/10/2017).

"Sebagai lembaga think tank yang bertugas memberikan masukan kepada presiden, kami ingin merumuskan masukan tentang bagaimana pelaku ekonomi lokal, terutama di sektor UMKM dan industri kreatif bisa memanfaatkan perkembangan ekonomi digital untuk membesarkan bisnisnya," ujar dia.

Menurut dia, ekonomi digital merupakan bentuk perekonomian baru yang melahirkan banyak kesempatan namun juga tantangan baru. UMKM nasional, yang saat ini merepresentasikan 99 persen jumlah pelaku usaha, dinilai harus mulai merambah dunia digital.

Apalagi era digital yang menghubungkan UMKM dengan dunia digital akan menciptakan dampak ganda yang sangat baik bagi perekonomian.

"Contoh nyatanya saat ini, ada ratusan ribu pelaku UMKM baru bisa tumbuh dan besar karena memanfaatkan platform Gojek. Sayangnya, menurut estimasi kami saat ini tidak lebih dari 5 persen pelaku UMKM yang telah memanfaatkan kekuatan ekonomi digital. Bayangkan kalau setahun kita bisa naikkan menjadi 15 persen UMKM yang memanfaatkan ekonomi digital. Dahsyat sekali. Mendigitalkan UMKM adalah membesarkan perekonomian Indonesia," dia menambahkan.

Turut hadir pada acara ini, perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Indonesian E-commerce Association (IDEA), Asosiasi Digital Entrepreneur Indonesia (ADEI), Badan Inovasi Teknologi Startup (BITS) Kamar dagang dan industri. Mereka turut memberikan saran dan berbagai masukan.

"Infrastruktur dasar yang diperlukan dalam pengembangan UMKM adalah penciptaan database yang berisi mengenai tipe, jenis, industri, dan market size UMKM yang ada di Indonesia. Hal ini tentunya akan memudahkan bagi para investor untuk business identification", jelas Ketua IDEA Aulia Marinto. kbc10

Bagikan artikel ini: