BR-V hanya terjual 1 unit bulan lalu, ini penjelasan Honda

Jum'at, 22 September 2017 | 20:37 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Tak banyak yang tahu, jika PT Honda Prospect Motor (HPM) harus menerima kenyataan lesunya penjualan salah stau model andalannya, BR-V. Agen pemegang merek Honda di Tanah Air ini pada Agustus 2017 lalu hanya mendistribusikan 1 unit BR-V dari pabrik ke diler. Data ini terungkap dari data penjualan (wholesale) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Kabar di atas tentu menjadi pertanyaan besar, apakah BR-V sudah tidak sesuai dengan harapan lagi? Sehingga HPM mulai membatasi pengirimannya ke diler. Banyak faktor tentunya kenapa hal ini terjadi.

Pihak Honda Prospect Motor sendiri melalui PR Officer, Yessy Anastasia mengakui bahwa kondisi tersebut karena adanya penyesuaian supply bulanan dan prioritas produksi yang biasa dilakukan setiap waktu.

Jika demikian, dapat diartikan bahwa penjualan Honda BR-V kemungkinan besar tidak sesuai yang diharapkan sejak beberapa bulan sebelumnya.

Kenyataan HPM hanya mendistribusikan 1 unit ke diler, bisa diterjemahkan bahwa masih banyaknya unit BR-V yang tertahan di diler (stok), sehingga pabrik tidak mau menambah pengiriman. Sesuai rumus umumnya, wholesale (Pengiriman unit dari pihak pabrik atau distributor ke diler) dikurangi retailsales (Unit yang sudah dikirim ke diler dan sudah laku terjual) menghasilkan jumlah stok unit-belum laku terjual.

Itu bisa dilihat dari angka wholesale pada tiga bulan sebelumnya (Mei-Juli) yang terus menunjukkan pengurangan bahkan hingga 50%. Mulai dari Mei, HPM mendistribusikan BR-V sebanyak 2.149 unit, kemudian pada Juni berkurang lagi menjadi 1.281 unit, dan terus menurun pada Juli jadi sebesar 590 unit.

Artinya, dari tiga bulan sebelumnya saja data retailsales (unit yang dari diler kemudian laku terjual ke konsumen-end user) BR-V dipastikan sangat jauh dari harapan. Sayangnya, HPM tidak mau membuka data penjualan retailsales-nya dengan alasan tidak ada.

Selain itu, kondisi tersebut menyatakan bahwa karena stoknya terlalu sehingga HPM akhirnya memutuskan untuk menghentikan produksi sementara. Atau ada faktor (masalah) lain yang membuat pabrik hingga tidak bisa menjalankan aktivitas produksi.

Jika tren negatif tersebut terus berlanjut maka tidak menutup kemungkinan wujud “Mobilio melar” ini akan hilang dari peredaran secara perlahan. Apalagi performa yang ditunjukkan pesaingnya, Rush masih konsisten di puncak tertinggi kelas LSUV. Ditambah kabarnya, Rush dan Terios sudah disiapkan hadir dengan tampilan yang lebih segar lagi. kbc10

Bagikan artikel ini: