Fokus biayai kontraktor proyek infrastruktur, BNI Surabaya bidik penyaluran kredit Rp21,6 T

Rabu, 2 Agustus 2017 | 19:53 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Kantor Wilayah Surabaya menargetkan penyaluran kredit hingga akhir tahun 2017 bisa mencapai Rp 21,6 triliun, tumbuh sekitar 23% dari realisasi penyaluran kredit pada akhir 2016.

CEO BNI Wilayah Surabaya, Slamet Djumantoro,  mengatakan hingga Semester I/2017 penyaluran kredit BNI di wilayah Surabaya, yang mencakup area Jawa Timur bagian utara, telah mencapai 18,4 triliun.

“Di Semester II ini kami optimis bisa mencapai target tersebut meski kondisi perekonomian belum melaju. Kami akan fokus ke beberapa sektor yang masih bertumbuh seperti infrastruktur, sesuai dengan visi pemerintah untuk fokus pada pembangunan infrastruktur,” katanya kepada wartawan di Surabaya, Selasa (1/8/2017).

Ia menambahkan, saat ini pemerintah getol untuk mendorong pengembangan infrastruktur seperti jalan tol, bendungan, bandar udara. BNI Wilayah Surabaya akan mengambil peran sesuai porsinya dalam penyaluran kredit ke sektor tersebut yakni dengan membiayai sub kontraktor atau proyek ikutan dari pembangunan infrastruktur utama di wilayah Jatim.

“Untuk pembiayaan proyek yang besar seperti pembiayaan jalan tol sudah di ambil alih dari kantor pusat. Lkami di daerah akan fokus membiayai sub kontraktor atau proyek ikutannya, “ paparnya.

Selain ke sektor infrastruktur, BNI Wilayah Surabaya juga masih akan menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor yang tahan goncangan ekonomi seperti perdagangan, industri manufaktur khususnya bahan pakaian, garmen, makanan minuman, hingga pengolahan hasil laut.

Disamping membiayai sektor produktif, BNI juga akan terus mengucurkan pembiayaan konsumer seeprti Kredit Perumahan Rakyat (KPR) BNI Griya dan Kredit Tanpa Agunan (KTA) BNI Flexi.

“Untuk sektor konsumer kita akan lebih hati-hati, salah satu caranya adalah dengan menggandeng institusi besar seperti BUMN dimana kita bisa mengelola Payroll sekaligus menawarkan rkedit konsumer untuk pegawainya. Dengan demikian risiko bisa lebih terjaga,” kata Slamet. kbc8

Bagikan artikel ini: