Tim Indonesia siap bersaing dengan Amerika dan Eropa di kompetisi adu cepat mobil hemat energi

Rabu, 24 Mei 2017 | 13:44 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Dua tim mahasiswa Indonesia siap mengharumkan nama bangsa di kancah kejuaran dunia Shell Eco-marathon (SEM) Drivers’ World Championship Europe 2017 di London, Inggris.

Kedua tim mahasiswa tersebut adalah Bengawan Team 2 dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo dan ITS Team 2 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya yang berhak mewakili Asia dalam ajang adu cepat mobil hemat energi di London, Inggris, setelah memenangi ajang Drivers’ World Championship (DWC) Asia pada penutupan festival Make the Future Singapore, pada 19 Maret 2017 lalu. Bengawan Team 2 naik podium sebagai juara dua dan tim ITS Team 2 meraih juara tiga. Kedua tim akan berkompetisi di ajang DWC di London bersama Team I.C.E dari De La Salle University, Filipina yang meraih juara pertama dalam DWC ajang Asia. Pada Final DWC di London, mereka akan bersaing dalam babak kualifikasi dengan enam tim dari Amerika dan Eropa.

Keberhasilan ini menjadi catatan panjang keberhasilan Indonesia mewakili Asia di ajang DWC. Tim-tim Indonesia ikut berkompetisi dalam SEM Asia sejak tahun pertama penyelenggaraannya pada 2010 di Sepang International Circuit, Malaysia hingga SEM Asia 2017 di Singapura. Selama 8 tahun penyelenggaraan SEM Asia, tim-tim Indonesia telah berhasil meraih berbagai prestasi pada kedua kategori mobil dan berbagai sub-kategori sumber energi serta menorehkan rekor-rekor capaian terhemat.

“Kita patut berbangga dua tim Indonesia sekaligus sukses meraih tempat dalam ajang bergengsi, Shell Eco-marathon (SEM) Drivers’ World Championship Asia 2017. Harapan kami, keberhasilan yang telah diraih tim-tim mahasiswa Indonesia, baik di tingkat Asia maupun global, akan mendorong kepercayaan diri generasi muda Indonesia di seluruh penjuru negeri untuk berinovasi dan berprestasi serta menjadi bagian dari gerakan global Make the Future untuk menjawab tantangan energi masa depan,” ujar President Director & Country Chairman Shell Indonesia, Darwin Silalahi dalam siaran pers yang diywrima kabarbisnis.com, Surabaya, Rabu (24/5/2017).

Kompetisi Shell Eco-marathon (SEM) menjadi ajang yang ditujuan untuk menginspirasi para pelajar/mahasiswa untuk mengembangkan inovasi teknologi bagi masa depan, khususnya dalam hal efisiensi penggunaan sumber-sumber energi dan kinerja moda transportasi. Tim peserta SEM ditantang untuk mendesain, mengembangkan serta menguji kendaraan ciptaan mereka untuk menempuh jarak terjauh dengan menggunakan sumber energi paling hemat.  

Dalam perkembangan selanjutnya, kompetisi yang diinisiasi Shell sejak tahun 1939 (First Edition Of Shell Mileage Marathon) dan tahun 1985 (First Shell Eco-marathon Europe), mulai memperkenalkan Drivers’ World Championship (DWC) di tahun 2016. DWC merupakan sebuah kompetisi adu cepat antara mobil-mobil hemat energi UrbanConcept terbaik dari seluruh dunia (Asia, Amerika dan Eropa) untuk mencari pengemudi terhandal yang paling efisien dalam berkendara.  

Di tahun 2017, Shell Eco-marathon Europe menjadi bagian dari program Make the Future Live dan berlangsung di Queen Elizabeth Olympic Park, London, 25-28 Mei 2017. Program tersebut merupakan kampanye global yang mengajak, mendorong dan melibatkan orang-orang dari berbagai kelompok di seluruh dunia untuk terlibat dalam melakukan berbagai upaya pencarian solusi yang dapat menjawab tantangan energi masa depan.

“Shell Eco-marathon Drivers’ World Championship ini merupakan elemen penting dari program global ‘Make the Future’ yang secara khusus melibatkan generasi muda dan mahasiswa untuk mengambil peran proaktif dengan merancang, menciptakan dan mengendarai mobil hemat energi,” ujar Darwin.

Tiga tercepat dari masing-masing wilayah kemudian bersaing di Grand Final di London. Mereka akan menjajal trek balap Queen Elizabeth Olympic Park yang ikonik di London dengan energi terbatas untuk melalui trek sepanjang 6,7 km dengan variasi ketinggian trek antara 3-12 m. Shell Eco-marathon DWC akan berlangsung pada Minggu, 28 Mei 2017 untuk memperebutkan hadiah utama dan gelar sebagai juara Final DWC.

Tim-tim terpilih yang telah membangun mobil-mobil paling hemat energi di SEM Asia, Amerika dan Eropa telah melalui sejumlah tahapan kualifikasi untuk mendapatkan tempat di final DWC. Tahapan kualifikasi tersebut terdiri dari, pertama, inspeksi detil terhadap 12 aspek teknis kendaraan. Kedua, kompetisi adu hemat penggunaan sumber energi, dengan pencapaian hasil efisiensi energi di lintas Shell Eco-marathon Europe sekurang-kurangnya 85% dari hasil terbaiknya di tingkat regional. Terakhir, test rem dinamis yang mengharuskan mobil dipacu dalam kecepatan maksimal 50 km/jam dan harus dapat dihentikan dalam jarak 20 m.

Tim-tim Indonesia merupakan tim dengan kendaraan UrbanConcept yaitu kendaraan konvensional roda empat yang hemat sumber energi. Tim diminta untuk berhenti sebanyak satu kali di setiap putaran di depan lampu lalu lintas untuk mensimulasikan UrbanConcept-nya. Kendaraan ciptaan mereka akan berkompetisi dengan menggunakan berbagai sumber energi, yaitu bensin (gasoline), solar (diesel), etanol (ethanol), Gas to Liquid (GTL), Compressed Natural Gas (CNG), dan hidrogen (hydrogen) dan baterai listrik (battery electric).

Untuk DWC 2017, kedua tim Indonesia akan mengendarai mobil UrbanConcept yang berbahan bakar diesel (solar). “Jika mengacu dari pengalaman sebelumnya, kami akan fokus pada tiga aspek, yakni desain kendaraan, kinerja mesin dan performa pengemudi. Ketiga aspek ini merupakan tiga faktor kunci untuk meraih kemenangan,” ujar  Genta Praha Picaso, Manajer Tim Bengawan Team 2 dari UNS. "Yang pasti, kami harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya agar bisa memperoleh hasil terbaik di di ajang DWC Global 2017 di London," katanya

Hal serupa juga diungkap oleh Bhima Poetra Perdana selaku Manajer Tim ITS Team 2 bahwa tampilnya Tim ITS di ajang DWC global di London merupakan kebanggaan yang membayar seluruh kerja keras dari seluruh anggota tim. "Kami semua memiliki mimpi yang sama, dan bahu-membahu kami mengusahakan mimpi itu terwujud. Kami sudah pernah berpartisipasi tahun lalu di final DWC di London, dan adalah berkah untuk kami dapat kembali kesana. Kami sudah mempersiapkan diri sebaik-baiknya dan memohon restu dari orang tua, para pengajar dan teman-teman kami untuk berkompetisi di final DWC ," ucap Bhima.

Sebagai hadiah atau penghargaan atas para pemenang DWC 2017, Shell akan memberi kesempatan kepada mereka berkunjung ke markas Scuderia Ferrari di Maranello, Italia dan berinteraksi dengan para tenaga ahli tim balap Scuderia Ferrari. Bahkan para pemenang juga direncanakan agar berkesempatan mengendarai/menguji mobil mereka di Fiorano Track yang merupakan trek balap resmi milik Scuderia Ferrari.kbc6

Bagikan artikel ini: