Jamkrindo angkat 5 juta UMKM binaannya naik kelas

Kamis, 18 Mei 2017 | 06:24 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Jamkrindo terus berkomitmen untuk mendorong pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM binaannya. Saat ini jumlah UMKM binaan Jamkrindo sudah lebih dari 5 juta UMKM.

Direktur Utama Jamkrindo, Diding S. Anwar mengatakan, sebanyak 5.432.708 UMKM akan mendapat layanan konsultasi manajemen dan pendampingan dari Jamkrindo. Selain itu UMKM juga akan memperoleh pemeringkatan (scoring) agar dapat naik kelas dan mampu berkembang lebih baik lagi ke depannya.

Melalui peringkat yang diberikan, UMKM selanjutnya akan mendapat kesempatan untuk mengakses pembiayaan, dan hal ini selanjutnya akan mendorong usaha untuk meningkat.

"Jamkrindo kan tugasnya untuk mengembangkan UMKM, dengan penjaminan. Di era sekarang karena potensi UMKM di Indonesia luar biasa. Menurut hemat saya harus berdaya saing, baik di domestik maupun di luar," ungkap Diding di acara 'Tayang Publik Pemeringkatan UMKM' di Kantor Perum Jamkrindo, Rabu (17/05/2017).

Sejak tahun 2015 hingga April 2017 Jamkrindo telah memiliki 260 UMKM yang sudah berperingkat. Nantinya setiap UMKM andal yang telah berkompeten serta memiliki kapasitas yang memadai akan memperoleh dukungan melalui bantuan pembiayaan dari Jamkrindo.

"Mereka adalah UMKM yang pasti memiliki usaha layak dan diharapkan dapat berkembang lebih lanjut, didorong untuk naik kelas. UMKM dengan berpenjaminan, maka UMKM tersebut akan lebih andal karena dapat leluasan mengembangkan usahanya," jelasnya.

UMKM yang telah memiliki hasil penilaian yang baik selanjutnya akan didorong untuk berkembang lebih baik lagi. Hal tersebut ditunjukkan dengan pemberian sertifikat pemeringkatan pada 47 UMKM sebagai simbolis dari dari usia 47 tahun usia Jamkrindo.

Dalam kesempatan yang sama, Perum Jamkrindo juga melakukan penandatanganan MoU untuk menjalin kerja sama perihal penyempurnaan data guna mendeteksi keberadaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada saat ini.

Keempat universitas tersebut antara lain, Universitas Sumatera Utara (USU) , Universitas Jember, Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas Muria Kudus (UMU) serta asosiasi pendamping UMKM (ABDSI-Asosiasi Business Development Service Indonesia).

Diding mengatakan, jumlah UMKM di Indonesia saat ini tercatat sebanyak 57 juta UMKM. Kendati demikian datanya tersebar, dengan jenis dan kualitas data yang beragam namun belum terintegrasi.

Saat ini, Perum Jamkrindo terus melalukan pembangunan database UMKM dengan kualitas data yang lebih baik, ter-update dan terintegrasi. Upaya itu dimaksudkan untuk mendukung pengembangan dan pembinaan UMKM secara nasional.

"Kegiatan pemeringkatan ini telah diamanatkan dalam UU Penjaminan Nomor 1 Tahun 2016 tentang Penjaminan Pasal 52, dan Perum Jamkrindo mendapat dukungan sangat positif dari Kementerian BUMN dan OJK," ujarnya. (ang/ang)  kbc10

Bagikan artikel ini: