Netizen terbitkan empat seri buku kiprah dan pemikiran La Nyalla

Senin, 15 Mei 2017 | 16:32 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Kelompok anak muda yang tergabung dalam Netizen La Nyalla meluncurkan empat buku seri kiprah dan pemikiran La Nyalla Mahmud Mattalitti, ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur. Peluncuran digelar di Surabaya, Senin (15/5).

Koordinator Netizen La Nyalla Rohmad Amrullah mengatakan, terdapat empat seri buku yang diluncurkan, yaitu tentang kepemimpinan, nasionalisme, kewirausahaan, dan hukum. Masing-masing seri tersebut berjudul Teladan Kepemimpinan, Menjaga Arah Bangsa, Melangkah dari Titik Terendah, dan Saat Keteguhan Berbuah Penzaliman.

"Empat seri buku ini merangkum berbagai kiprah dan pemikiran Pak La Nyalla. Kami merasa perlu mendokumentasikannya dalam bentuk buku agar bisa dibaca dan diketahui kalangan luas, mengingat kiprah dan pemikiran Pak La Nyalla yang menurut kami cukup berguna dan kontekstual untuk menjawab permasalahan masyarakat dewasa ini. Kami berinisiatif mencetak buku ini dengan modal sendiri dalam jumlah besar, dan kami sebar ke seluruh Jatim, terutama dengan sasaran kaum muda,” kata Amrullah.

Amrullah mengatakan, selama ini La Nyalla kerap disalahpahami. Di balik sejumlah sikap kontroversialnya, La Nyalla sebenarnya bersikap kritis dan mencoba membela akal sehat. ”Misalnya saat dia membina pemuda-pemuda yang selama ini tidak diperhatikan pemerintah. Dia membina mereka agar berkarya, tidak bikin onar, memberi modal dan membuka usaha,” kata Amrullah.

La Nyalla juga bukan sosok tokoh yang anti-perubahan. Menurut Amrullah, La Nyalla sangat percaya kepada anak muda, sehingga membuatnya berpikiran terbuka dan tidak anti-kritik. ”Itulah yang antara lain dibahas pada buku seri tentang kepemimpinan,” papar Amrullah.

Di seri buku ini, lanjut Amrullah, juga diungkapkan bagaimana La Nyalla harus berjuang melawan kesewenang-wenangan hukum. Karir La Nyalla yang meroket setelah dipercaya mayoritas elemen sepak bola nasional mulai digoyang lewat kasus hukum.

”Meski sudah menang berkali-kali, baik di praperadilan dalam hal Kadin Jatim maupun PTUN dalam hal PSSI, La Nyalla tetap dihajar kanan-kiri. Alhamdulillah, sekarang semua terbukti, karena memang dia tidak ada salahnya, tapi dicari-cari kesalahannya. Di buku ini dijelaskan bagaimana keteguhan La Nyalla dalam menghadapi ketidakadilan itu,” papar Amrullah.

Salah seorang sahabat La Nyalla, Diah Agus Muslim, menambahkan, belum banyak yang mengetahui sisi-sisi perjuangan La Nyalla, misalnya dalam membangun bisnis. Selama ini, La Nyalla dianggap tiba-tiba muncul dan memiliki pengaruh besar di dunia usaha tanpa orang melihat perjuangannya yang berdarah-darah.

”Padahal, La Nyalla jatuh-bangun membangun bisnis nyaris tanpa modal dan koneksi. Saya tahu sendiri karena sudah puluhan tahun kenal. Sendirian dia membangun usahanya. Dari kakinya sendiri. Menjadi mandiri tanpa bantuan nama besar keluarga atau koneksi. Bahkan beliau juga sempat menjadi supir angkot dan tukang cuci piring. Kemana-mana bawa Vespa tanpa minder bertemu dengan rekan-rekannya yang sudah jauh lebih mapan,” papar Agus.

Terkait Netizen La Nyalla, imbuh Amrullah, adalah upaya sekumpulan anak muda untuk menebar semangat perubahan ke arah yang lebih baik. Netizen La Nyalla terus aktif melakukan kegiatan untuk memberi inspirasi positif ke generasi muda.

”Seperti pekan lalu, kami bikin aktivitas di Jember. Sebelumnya sudah di Jombang, Pasuruan, Probolinggo, Kediri, Bangkalan, Ponorogo, dan Lamongan. Tiap hari kami juga aktif menyosialisasikan nilai-nilai kebaikan kepada kaum muda melalui saluran media sosial, baik itu di Instagram, Facebook, maupun Twitter,” pungkas Amrullah. kbc3

Bagikan artikel ini: