Geber pelayanan prima, Banyuwangi targetkan 145 desa tersambung fiber optik di 2017

Minggu, 1 Januari 2017 | 11:50 WIB ET
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas

BANYUWANGI, kabarbisnis.com: Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menargetkan pada 2017 sebanyak 145 desa sudah tersambung serat optik untuk mendukung percepatan pengembangan Program Smart Kampung alias Kampung Cerdas di wilayah itu.

Bupati Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Sabtu, mengatakan kini daerahnya telah menjalankan program Kampung Cerdas, yakni program pengembangan desa terintegrasi yang memadukan antara penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berbasis serat optik, peningkatan kualitas pelayanan publik, kegiatan ekonomi produktif, peningkatan pendidikan-kesehatan, dan upaya pengentasan kemiskinan.

"Syarat Smart Kampung adalah ketersediaan TIK sebagai tulang-punggung percepatan pelayanan publik di tingkat desa, sehingga kita butuh fiber optik sampai ke desa-desa," ujarnya.

Sebagai kabupaten terluas di Pulau Jawa, kata Anas, jarak desa dan pusat kota di Banyuwangi sangat jauh. Waktu tempuh dari desa terujung ke pusat kota bisa mencapai tiga jam. Luas Banyuwangi yang mencapai 5.700 kilometer persegi kerap membuat pelayanan publik banyak memakan biaya. Akibatnya warga yang membutuhkan dokumen kependudukan harus menuju ke kantor kecamatan atau pusat kota yang lokasinya yang cukup jauh.

"Dengan Smart Kampung, urusan itu diselesaikan di tingkat desa. Tapi tentu butuh jaringan TIK yang kuat karena yang berjalan adalah datanya, bukan orangnya. Saat ini sebagian desa sudah menerapkan Smart Kampung, termasuk yang cukup jauh dari pusat kota, seperti di Kecamatan Genteng, Muncar, dan Glenmore. Juga ada di Kecamatan Licin dan Wongsorejo. Memang belum semua, baru sekitar 44 desa, oleh karena itu tahun depan kita tuntaskan 145 desa harus sudah tersambung fiber optik," papar Anas.

Percepatan pemasangan infrastruktur teknologi informasi ini, kata Anas, juga sebagai salah satu cara pemerintah meningkatkan daya saing daerah, selain membangun infrastruktur jalan, jembatan, dan bandar udara. "Infrastruktur TIK ini tidak hanya berfungsi untuk mempercepat pelayanan publik, tapi juga meningkatkan daya saing warga desa secara umum, karena bisa dimanfaatkan untuk belajar, berbisnis, menambah jejaring, dan sebagainya," ujar dia.

Untuk kepentingan itu Pemkab Banyuwangi menjalin kerja sama dengan PT Indonesia Comnets (ICON) Plus, perusahaan penyedia dan pengembang jasa teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Bupati Abdullah Azwar Anas telah menandatangani nota kesepahaman kerja sama Pemkab Banyuwangi dengan PT ICON Plus.

Pelaksana Tugas Direktur Niaga PT ICON Plus Ardian Kholid mengatakan, pihaknya optimistis target 145 desa tersambung fiber optik bisa tuntas pada tahun depan. "Percepatan ini dimungkinkan karena kami memanfaatkan instalasi tiang listrik PLN yang saat ini sudah tersedia. Kami adalah satu-satunya perusahaan penyedia jaringan fiber optik yang memiliki "rail of way" (ROW) di seluruh tiang listrik PLN. Jadi kami bisa melakukan pemasangan jaringan dengan lebih cepat karena tidak perlu melakukan penggalian di bawah," katanya.

Saat ini, kata Ardian, fiber optik merupakan satu-satunya jaringan tercepat dalam menghadirkan konektivitas. Kecepatannya mencapai 5 Mbps di tiap desa sangat bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi desa. "Fiber optik ini seperti jalan tol yang bisa mengangkat potensi desa secara cepat ke kancah luas," kata Ardian. kbc10

Bagikan artikel ini: