Saat para penerima Satu Indonesia Awards kompak majukan Kampung Berseri Astra

Rabu, 28 September 2016 | 13:48 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: PT Astra International Tbk terus mendorong program tanggung jawab sosial perusahaan, yang telah dikemas dalam program Satu Indonesia. Program ini menitikberatkan pada empat pilar, yakni pendidikan, lingkungan hidup, kesehatan dan pembinaan usaha kecil menengah (UKM).

Beragam kegiatan pun telah dan terus dilakukan, diantaranya melalui Kampung Berseri Astra, serta Satu Indonesia Awards. Kampung Berseri Astra sendiri merupakan program yang dikembangkan Astra dalam menciptakan kampung yang mampu mengelola keempat pilar dalam program Satu Indonesia. Pun demikian dengan Satu Indonesia Awards (SIA), dimana merupakan program yang memilih anak-anak muda di Indonesia yang memiliki jiwa sosial di empat bidang tersebut.

Nah, ada yang menarik saat acara Media Gathering yang digelar PT Astra International Tbk di Surabaya, pada Selasa (27/9/2016), dimana perusahaan ini sengaja mengundang para pemenang Satu Indonesia Awards dari berbagai kota di Jawa Timur ke Kampung Berseri Astra yang berlokasi di Kampung Keputih Tegal Timur, Surabaya.

Meski kampung yang dulunya adalah sebagai lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya ini telah asri dan warganya kompak dalam segala kegiatan yang masuk dalam empat pilar Satu Indonesia, yakni pendidikan, lingkungan, kesehatan, serta pengembangan UKM, namun naluri sosial anak-anak muda penerima Satu Indonesia Awards dari Astra International tersebut tetap berjalan.

Head of Public Relations PT Astra International Tbk Yulian Warman mengatakan, pihaknya sengaja menghadirkan para pemenang Satu Indonesia Awards dari Jawa Timur ke Kampung Berseri Astra yang ada di Surabaya, dengan harapan ada sinergi yang bisa dilakukan secara bersama-sama.

"Jika ini bisa disinergikan, bukan tidak mungkin ini akan menjadi proyek percontohan bagi daerah lain. Dan tidak menutup kemungkinan ke depan para penerima Satu Indonesia Awards ini juga akan dihadirkan ke Kampung Berseri Astra di provinsi lain untuk memberikan inspirasi," kata Yulian Warman di Kampung Berseri Astra di kawasan Keputih Surabaya.

Ucapan Yulian tersebut bukan isapan jempol. Pasalnya, saat tujuh pemenang Satu Indonesia Awards tersebut diminta memperkenalkan diri di hadapan media dan para warga dari tiga RT di Kampung Keputih Tegal Timur, mereka sangat antusias untuk memberikan kontribusinya melalui bidang yang masing-masing digeluti.

Eko Cahyono misalnya, penerima SIA tahun 2012 asal Malang ini menyatakan keinginannya untuk membangun perpustakaan dengan 500-1.000 eksemplar buku untuk anak-anak sekolah di kampung ini. Ini karena dia saat ini mengelola Perpustakaan Anak Bangsa (PAB) yang didirikan sejak tahun 1998 dengan 8.000 anggota.

Ada juga Apriliawan Hadi, penerima SIA tahun 2015 yang akan mengajarkan teknologi pembuatan susu listrik kepada para warga. Hadi sendiri berhasil menemukan teknologi pasteurisasi modern berbasis kejut listrik yang dinamai Latte Electricity (LE).

Sementara Tutus Setiawan, penerima SIA tahun 2015 asal Surabaya ini juga siap mencurahkan tenaganya untuk memberikan pendidikan gratis kepada kaum disabilitas. Penderita tuna netra ini memang selama ini aktif memberikan layanan pendidikan bagi kaum disabilitas di tempat tinggalnya.

Tak ketinggalan Faishal Arifin, penerima SIA tahun 2015 asal Malang ini berniat memberikan pelatihan pembuatan perhiasan perak kepada ibu-ibu atau anak muda pengangguran di kampung Keputih tersebut. Selain menjadii pengusaha perhiasan perak, dia selama ini aktif mengadakan pelatihan produksi perak, pelatihan manajemen usaha, pembinaan wirausaha, pinjaman modal, pinjam pakai maupun hibah peralatan, serta bantuan pemasaran produk

Sedang Andy Suryansah, penerima SIA tahun 2013 berkeinginan mengembangkan teknologi listrik yang berasal dari energi tanah. Pria asal Krembangan, Surabaya ini selama ini dikenal sebagai Pahlawan Anti Nyamuk.

Hayu Dyah Patria, penerima SIA tahun 2011 juga antusias ingin mengembangkan tanaman pangan liar yang banyak tumbuh di sekitar kampung Keputih agar bisa dimanfaatkan warga dan bernilai jual tinggi.

Terakhir, Aak Abdullah Al Kudus, penerima SIA tahun 2010 asal Lumajang ingin mendorong masyarakat di kawasan Keputih untuk terus aktif menanam pohon, mengingat daerahnya yang bekas gunungan sampah.

Melihat antusiasme para anak muda tersebut, koordinator Kampung Berseri Astra di Kampung Keputih Tegal Timur, Tri Priyanto menyambut baik dan kian semangat untuk terus mendorong warganya untuk peduli lingkungan sekitar.

"Kita sangat senang para anak muda ini ikut memajukan kampung kami. Di sini kami sudah mengembangkan program lingkungan, pendidikan, dan UKM melalui water treatment plant dari air sungai, rumah kompos, rumah pintar, serta pengembangan UKM," paparnya.

Sekadar diketahui, Kampung Keputih Tegal Timur beberapa tahun lalu identik dengan tumpukan sampah di berbagai sudut berdampingan dengan permukiman warga. Lahan seadanya untuk sekedar bertanam pun bahkan tak ada. Namun kini wajah kampung itu telah berubah. Masyarakatnya antusias baik dalam mengelola lahan menjadi hijau dan subur, juga pengelolaan lingkungan, serta pemberdayaan masyarakatnya.

Selain terpilih sebagai Kampung Berseri Astra, berbagai penghargaan juga disematkan ke Kampung Keputih Tegal Timur. Di 2014 lalu, Walikota Surabaya Tri Rismaharini menganugerahkan Keputih untuk kategori Partisipasi masyarakat terbaik Green and Clean Kategori Berimbang.

Kemudian, penghargaan untuk Pengelolaan Lingkungan Terbaik Green and Clean Kategori Maju se-Surabaya, di 2015. Lalu partisipasi masyarakat terbaik Green and Clean Kategori Berimbang di 2014. kbc7

Bagikan artikel ini: