BPJS TK Rungkut incar 11 ribu pekerja informal bakal terjaring di tahun ini

Selasa, 27 September 2016 | 17:19 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK) Cabang Surabaya Rungut terus berupaya menjaring pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) atau pekerja informal untuk ikut kepesertaan dalam program BPJS Ketenaakerjaan. Berbagai upaya telah dilakukan agar target 11 ribu pekerja BPU bisa terjaring di tahun ini, salah satunya dengan menggelar acara "Grebeg Pasar" di Pasar Burung Bratang Surabaya.

Kepala BPJS TK Cabang Surabaya Rungkut Surabaya Arbi Harun mengatakan bahwa pasar yang bisa digarap oleh cabangnya memang tidak sebanyak cabang-cabang yang lain. Tetapi ia tetap optimistis bisa menjaring pekerja BPU sesuai yang ditargetkan. Khusus pada saat "Grebeg Pasar" di pasar Burung Rungkut, ia menargetkan bisa menjaring sekitar 100 pekerja BPU.

"Disini ada banyak pekerja calon peserta BPU, diantaranya penjual burung, batu akik, buah dan kuliner. Potensinya bisa mencapai 300 pekerja. Makanya kami optimis bisa menarik 100 pekerja BPU untuk ikut kepesertaan BPJS TK," ujarnya saat Grebeg Pasar di Pasar Burung Bratang Surabaya, Selasa (27/9/2016).

Menurut pengakuannya, Grebeg Pasar memang langkah yang cukup strategis untuk melakukan edukasi kepada masyarakat pekerja swasta karena sudah ada wadah yang jelas. Untuk itu, ia berupaya mengarapnya dengan maksimal. Selain di Pasar Burung Bratang, acara yang sama juga telah digelar di Pasar Soponyono, Pasar Pahing dan Pasar Pagesangan.

"Bulan depan, kami juga akan membuka booth di beberapa pasar yang ada, walau itu bukan pasar yang masuk wilayah kami. Tujuannya agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang jelas tentang BPJS Ketenagakerjaan. Rencana setiap Jumat akan kami lakukan," tegas Arbi.

Karena jumlah pasar yang bisa digarap relatif sedikit, maka untuk bisa memenuhi target yang ditetapkan, BPJS TK Cabang Rungkut juga berupaya mengandeng Koperasi-koperasi yang ada di wilayah kerjanya. Kerjasama juga dilakukan dengan pihak perbankan yang menyalurkan kredit mikro kecil menengah dengan mewajibkan UKM yang mengajukan kredit untuk mengikutsertakan pekerjanya dalam program BPJS TK.

Agar pekerja BPU lebih mudah mendaftar, BPJS TK Cabang Surabaya Rungkut telah menggandeng banyak bank terutama bank pemerintah diantaranya BRI, BNI, BTN, Bukopin dan Mandiri. Bank-bank tersebut nantinya tidak hanya menjadi penerima setoran anggota tetapi sekaligus bisa menerima peserta baru yang ingin mendaftar.

Terkait potensi BPU yang ada di wilayah kerjanya, ia mengatakan mencapai sekitar 20 ribu. Sementara  penambahan jumlah peserta dari BPU mulai Januari hingga September 2016 ini mencapai sebesar 2.500 peserta dari target 11 ribu pekerja. Sedangkan jumlah peserta dari BPU yang lama mencapai 1.147 peserta.

Untuk peserta Penerima Upah (PU), BPJS TK Cabang Surabaya Rungkut ditarget bisa menjaring 44 ribu peserta baru. Sampai saat ini, sudah 39 ribu peserta yang mendaftar dari 388 perusahaan. Jika ditotal, hingga kini peserta PU yang masuk wilayah Rungkut sudah mencapai 114 ribu peserta dari 2.595 perusahaan.

"Kalau jumlah klaim sejak Januari hingga 23 September 2016, BPJS TK Cabang Surabaya Rungkut sudah membayarkan klaim untuk 13.702 kasus dengan total Rp 136 miliar. Dengan rincian, Jaminan Hari Tua (JHT) sebanyak 12.819 kasus dengan total Rp 127,3 miliar, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebanyak 737 kasus dengan nilai Rp 5,5 miliar dan untuk dana pensiun sebesar Rp 26 juta untuk 41 kasus, serta kematian sebanyak 105 kasus dengan total Rp 2,93 miliar," pungkasnya.kbc6

Bagikan artikel ini: