Alamak, ternyata basis data informasi eksplorasi migas lemah

Rabu, 7 September 2016 | 17:35 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Pemerintah segera memperkuat basis data informasi eksplorasi migas. Perannya yang strategis sebagai referensi untuk meningkatkan produksi migas.

Menko Maritim Luhut B Panjaitan mengakui data eksplorasi migas di Indonesia dinilai terbilang masih minim. Padahal data eksplorasi itu sangat dibutuhkan untuk mendatangkan investor di sektor migas. Karenanya, dibutuhkan data eksplorasi yang detail untuk keberlangsungan masa depan migas di Indonesia.

Merujuk data yang ada saat ini cadangan minyak yang ada dalam data eksplorasi hanya sekitar 3,6 miliar barel saja. Padahal, Luhut melihat ada potensi cadangan minyak 100 hingga 200 miliar barel.

Tentu, menurut Luhut data ekspolorasi ini sangat penting untuk mengetahui cadangan migas dan menarik investor asing. "Ini kelemahan kita, data kita memang sangat minim. Jadi kalau kita mau jual dan mau datangkan investor, kita harus punya data yang lengkap dan baik. Ini kami sedang buat formulasinya," ujar Luhut di Jakarta, Rabu (7/9/2016).

Luhut mengatakan guna mendapatkan data eksplorasi ini perlu kerja sama dengan berbagai pihak, khususnya Universitas sebagai civitas akademik agar semua basis data juga akurat. Selain itu, untuk meningkatkan data ekspolorasi ini Luhut juga menggandeng TNI untuk pengoperasian kapalnya.

"Sekarang ini kita mulai mengaktifkan kapal kapal yang ada untuk eksplorasi. Ada beberapa kapal di ESDM dan BPPT total ada enam. Kita minta TNI juga untuk mengerahkan kapalnya. Ini proyek besar yang harus digarap bersama," ujar mantan Menteri Perdagangan di era Gus Dur ini.

Luhut menilai adanya data eksplorasi yang lengkap, hal tersebut bisa menekan angka cost recovery dan bisa menambah pendapatan negara dengan adanya lumbung ekplorasi baru.kbc11

Bagikan artikel ini: