Terus merugi, PT ASDP tutup kantor cabang di Surabaya

Kamis, 23 Juni 2016 | 06:18 WIB ET

BANGKALAN, kabarbisnis.com: Tidak ingin beban kerugian yang ditanggungnya kian membengkak, PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (PT ASDP) Indonesia Ferry memilih untuk menutup kantor cabangnya di Surabaya.

Supervisor ASDP Kamal, Kabupaten Bangkalan, Agusman mengatakan, segala aktivitas perusahaan dipindahkan ke Kantor PT ASDP di Pelabuhan Kamal sejak 1 Mei 2016. "Untuk menghemat pengeluaran," kata Agusman, Rabu (22/6/2016).

Dengan dipindahkannya kantor ke Kamal, penyewaan kantor cabang di gedung PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo yang terletak di Dermaga Ujung, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, tidak lagi diperpanjang.

Agusman menjelaskan, PT ASDP perlu berhemat karena kerugian pada 2015 sudah mencapai Rp 15,3 miliar. Sedangkan biaya sewa gedung PT Pelindo di Tanjung Perak Rp 2,1 miliar per tahun. PT ASDP bisa menghemat sekitar Rp 1 miliar dengan menutup kantor cabang di Surabaya. "Sekarang kami hanya sewa dermaga ke PT Pelindo," ujar dia.

Tidak hanya menutup kantor cabang di Surabaya, sebanyak 24 karyawan dipindahkan ke daerah lain yang aktivitas penyeberangannya masih ramai dan berkembang. Di antaranya Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur; dan Pelabuhan Kariangau, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

“Kalau sampai sekarang kami masih beroperasi, itu karena ada subsidi silang dari PT ASDP di pelabuhan lain," ucap Agusman.

Sekadar diketahui, sejak Jembatan Suramadu diresmikan pada 2009, aktivitas penyeberangan dari Surabaya ke Pelabuhan Kamal menurun. Begitu juga dari Kamal ke Surabaya. Jumlah penumpang juga kian sedikit karena banyak pengguna kapal penyeberangan beralih menggunakan Suramadu.

Data PT ASDP Kamal menyebutkan, saat awal Jembatan Suramadu beroperasi, jumlah penumpang yang menggunakan kendaraan roda dua masih mencapai 2.000 unit per hari. Roda empat, termasuk truk, mencapai 250 unit per hari. "Kami masih ada keuntungan," kata Agusman.

Namun, ketika pemerintah menggratiskan penggunaan Jembatan Suramadu untuk kendaraan roda dua sejak Juni 2015, jumlah pengguna kapal kian merosot. Sebelumnya rata-rata 2.000 unit per hari turun menjadi 1.600 per hari.

Pada Februari 2016, pemerintah mengoreksi tarif tol Jembatan Suramadu sebesar 50 persen. Dampaknya mengakibatkan PT ASDP Kamal makin merugi. "Sekarang penumpang yang menggunakan sepeda motor hanya 1.200 unit dan roda empat 60 unit per hari," ujar Agusman. kbc10

Bagikan artikel ini: