Monsanto dukung sinergi banyak pihak wujudkan swasembada pangan

Kamis, 19 Mei 2016 | 11:55 WIB ET

TANGERANG SELATAN, kabarbisnis.com: Untuk mencapai swasembada komoditas pangan seperti beras, kedelai, dan jagung diperlukan sinergai berbagai pihak seperti instansi pemerintahan, industri, masyarakat, dan bahkan petani langsung.

Monsanto Indonesia Corporate Engagement Lead Herry Kristanto mengatakan, Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia. Petani menempati posisi penting untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk dengan jumlah yang kian meningkat tersebut.

"Kita semua bersinergi. Kami sebagai pelaku industri berkomitmen mendukung pencapaian swasembada pangan dengan terus meningkatkan sinergi, termasuk dengan para petani sebagai ujung tombak," ujarnya.

Salah bukti keseriusan dan komitmen dalam mendukung swasembada pangan tersebut, kalangan industri turut berpartisipasi dengan memberikan bantuan berupa benih jagung terpilih yakni Varietas DEKALB DK95, pengawalan praktik budidaya terbaik, serta jaminan pasca panen kepada petani jagung binaan TNI AD di wilayah KODIM 05/06 Tangerang Selatan dengan luas lahan pertanian sebesar 7 hektar. 

"Benih teknologi unggul, praktek budidaya terbaik serta pemdampingan menyeluruh kepada petani adalah upaya mendasar Monsanto untuk meningkatkan produktivitas petani kecil jagung agar dapat hidup lebih sejahtera," papar Herry.

Dia mengatakan, praktik budidaya terbaik dilakukan dalam beberapa tahapan antara lain mengenai pola tanam monoculture dan tumpangsari menggunakan cabai, pengendalian gulma serta rekomendasi dosis pupuk dan aplikasinya, dan juga peningkatan kapasitas pra-tanam, masa tanam, dan panen.

"Program kemitraan sinergi seperti ini sangat dibutuhkan guna mencapai tujuan swasembada pangan dan mengurangi ketergantungan negara ini akan impor. Karenanya kemandirian petani pun harus ditingkatkan bersama melalui penerapan praktik teknologi jangka panjang, pelatihan, serta akses terhadap pasar. Hal-hal tersebut menjadi sangat penting dalam memberikan kesinambungan dan kesejahteraan pada petani," ujar Lanny.

Harapan kedepannya, program kemitraan bersinergi ini dapat menjadi contoh bagi seluruh petani di Indonesia agar bisa mendapatkan dukungan menyeluruh menuju swasembada pangan 2017 dengan mengaplikasikan teknologi pertanian tepat guna.

Program kemitraan bersinergi ini telah terbina sejak dimulainya penanaman perdana pada 17 Januari 2016 lalu, dan pada 17 Mei lalu menandakan bahwa benih jagung yang ditanaman telah berumur 107 hari. Panen raya tersebut dihadiri oleh Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, Danrem 052/ Wijayakrama Kolonel (Inf) Iwan Setiawan, Monsanto Indonesia Corporate Engagement Lead Herry Kristanto, dan Perwakilan dari JAPFA

"Japfa tetus berkomitmen untuk mendukung usaha peningkatan kesejahteraan petani melalui pelatihan pasca panen dan akses pasar, sehingga petsni akan mendapatkan nilai tambah yg optimal. Hal ini menjadi problem mendasar petani kecil," kata Lanny. kbc5

Bagikan artikel ini: