Perusahaan start up dan modal ventura minta dibebaskan dari pajak

Senin, 16 Mei 2016 | 09:58 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Asosiasi Modal Ventura dan Start Up Indonesia (Amvesindo) meminta pemerintah untuk membebaskan pajak bagi perusahaan rintisan (start up) yang baru berdiri.

Ketua Umum Amvesindo Jefri Sirait menuturkan, insentif fiskal itu dibutuhkan mengingat  saat ini pelaku start up dibebani oleh Pajak Penghasilan (PPh) pribadi, PPh Badan dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Menurut Jefri, idealnya di beberapa negara seperti Singapura dan China, perusahaan start up baru dikenakan pajak ketika perusahaan tersebut sudah bisa meningkatkan nilai kapitalisasinya beberapa kali lipat dari sejak berdiri.

"Kalau perusahaan start up itu sendiri sudah punya pendapatan itu dipajaki tidak apa-apa lah, tapi kalau masih baru berdiri pendapatan juga belum ada lebih baik jangan dipajaki dulu," ujar Jefri di Jakarta, akhir pekan lalu.

Amvesindo merupakan asosiasi baru yang dibentuk oleh lima perusahaan modal ventura, yakni  PT Astra Mitra Ventura, PT Ventura Giant Asia, PT Celebes Artha Ventura, PT Mandiri Capital Indonesia dan PT Pertamina Dana Ventura.

Jefri Sirait mengatakan, asosiasi tersebut juga mempunyai peran sebagai mediator antara pelaku usaha dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator.

"Tujuannya kita ingin membangun ekosistem yang memang kuat selaku pelaku industri, kita berharap besar setelah adanya revitalisasi Peraturan OJK terkait modal ventura," ujarnya.

Jefri mengaku tantangan yang dihadapi pelaku usaha sektor tersebut sangatlah banyak, padahal potensi dampak positif dari perkembangan bisnis usaha rintisan teknologi sangat besar.

Wakil Ketua Amvesindo Donald Wihardja menambahkan, dalam peta jalan (road map) e-commerce yang tengah digodok oleh pemerintah ditargetkan perputaran nilai uang yang dihasilkan dari perusahaan start up teknologi mencapai US$ 130 miliar hingga tahun 2020.

"Dalam lima tahun kedepan idenya kita bisa membangun 1000 perusahaan start up teknologi baru. Kami juga ingin membantu start up yang ada sekarang untuk menjadi unicorn yang bisa menguasai pasar domestik dan Asean," kata Donald. kbc10

Bagikan artikel ini: