BRI guyur kredit Rp993 miliar ke PTPN XI

Selasa, 3 Mei 2016 | 21:15 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Bank BRI terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pemerintah dalam rangka mewujudkan swasembada gula. Hari ini (3/5/2016), Emiten berkode saham BBRI tersebut meneken akad penyaluran kredit kepada PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI senilai Rp 993 miliar.

Penandatangan akad kredit dilakukan Wakil Direktur Utama BRI Sunarso, dan Direktur Utama PTPN XI, Dolly P Pulungan, di Pabrik Gula (PG) Pagotan, Desa Kradegan, Madiun, Jawa Timur.

Corporate Secretary BRI Hari Siaga Amijarso mengatakan, kerja sama BRI dengan PTPN XI sudah terjalin lama. Dalam hal ini, BRI siap mendukung pertumbuhan bisnis petani tebu. Sejumlah hal yang harus didukung antara lain peningkatan kualitas, rendemen, kebutuhan input produksi, isu penggantian ratun.

Dia bilang, secara umum pemberian fasilitas kredit tersebut bertujuan untuk menjamin rantai pasokan bahan baku tebu petani, dan mempertahankan tingkat kapasitas produksi gula agar tetap optimal. Pemberian kredit tersebut merupakan pembiayaan dari hulu ke hilir, yakni dari tebu ditanam sampai dengan tebu dijual. Sehingga, tingkat suplai gula di masyarakat tetap stabil dan kontinuitasnya juga terjaga.

Rincian pengucuran kredit senilai Rp 993 miliar tersebut, yaitu berbentuk Modal Kerja Talangan on farm tebu petani sebesar Rp. 300 miliar, lalu Modal Kerja Talangan Gula Petani sebesar Rp 350 miliar dan Kredit Investasi (KI) Capital Expenditure sebesar Rp 343 miliar.

“Untuk Modal Kerja Talangan on farm tebu petani, skim ini digunakan untuk memberikan kemudahan pembiayaan modal kerja bagi petani dengan suku bunga murah, yaitu sebesar 9,75% per tahun,” ujar Hari dalam pernyataan resminya, Selasa (3/5/2016).

Dengan kucuran kredit tersebut, secara total kredit yang telah disalurkan BRI pada PTPN XI menjadi Rp 1,72 triliun. Sedangkan penyaluran pembiayaan pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor produksi gula, secara keseluruhan berjumlah Rp 4,12 triliun.

Adapun pemberian KI Capex digunakan untuk investasi rutin perawatan mesin produksi, yang bertujuan untuk mempertahankan operasional 16 pabrik gula berkapasitas 44.700 TCD agar tetap optimal serta meningkatkan efisiensi biaya operasional produksi.

Hari menambahkan, pembiayaan modal kerja ini ditujukan kepada petani mitra PTPN XI yang berjumlah sekitar 20.000 petani dengan luas lahan 44.000 hektare. Selain berbunga murah, pembiayaan untuk petani tebu tersebut diupayakan dengan proses cepat supaya perputaran uang kredit bisa berjalan lancar.

“Semakin cepat pembiayaan, maka semakin cepat pula petani menanam tebu, dan demikian seterusnya, uang itu bisa dibayarkan lagi ke bank,” paparnya.

Sedangkan pemberian kredit dengan skim Modal Kerja Talangan Gula Petani dilakukan dengan cara menalangi pembayaran hasil gula kepada petani tebu sebelum tebu digilingkan dan dijual kepada pembeli gula. Melalui skim tersebut, selain mendapatkan pembayaran terlebih dahulu, petani juga mendapatkan harga jual yang lebih baik sehingga ada waktu untuk melelang gulanya.

Terkait dengan peluang pembiayaan serupa di masa depan, dengan adanya sinkronisasi melalui skim khusus yang melibatkan PTPN atau perusahaan gula sebagai avalis kredit petani, bisnis pembiayaan di sektor ini masih memiliki prospek yang sangat bagus. Sebelumnya, skim pembiayaan petani tebu juga sudah dijalankan BRI dengan PTPN Grup. kbc10

Bagikan artikel ini: