KEIN desak pemerintah permudah kredit bagi UMKM

Jum'at, 22 April 2016 | 14:37 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) mendesak pemerintah memperhatikan kesulitan yang dialami pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam memperoleh permodalan untuk mengembangkan bisnisnya.

Anggota KEIN Irfan Wahid menyatakan, pelaku UMKM selalu menghadapi masalah klasik berupa kesulitan dalam mengakses permodalan dari perbankan dan lembaga keuangan di Indonesia. Padahal UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional karena kontribusinya terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai 57 persen.

"Dari 125 juta tenaga kerja yang ada saat ini 118 juta orang di antaranya berasal dari sektor UMKM," kata Irfan, Rabu (20/4).

Ia menjelaskan UMKM yang berkembang di Indonesia sebagian besar bergerak pada sektor usaha kreativitas atau kerajinan. Namun untuk bisa maju dan berkembang selalu terbentur masalah permodalan dan jaringan pemasaran.

“Ada lima masalah yang meski kita carikan solusi bagi perkembangan UKMN terutama yang bergerak dalam industri kreatif seperti kerajinan. Lima masalah itu antara lain kurangnya tenaga kerja, minimnya inovasi, minimnya kemampuan branding terutama packaging dan marketing, terbatasnya networking serta minimnya akses permodalan,” tambahnya.

Menurutnya, butuh kesamaan visi dalam menumbuh kembangkan bisnis berbasis kreativitas di Indonesia. Pemerintah dinilai perlu menginstruksikan perbankan pelat merah untuk lebih banyak menyalurkan modal, sementara institusi pendidikan perlu memberikan kurikulum pengembangan bisnis UMKM kreatif ini.

“Paralel, Pemerintah harus mulai perbanyak dan rutin dalam memberikan pelatihan sekaligus membuat roadmap terpadu bagi seluruh stakeholder dalam menguatkan UMKM di daerahnya. Ini bisa dimulai dari pengayaan product knowledge, pengetahuan dasar branding, ilmu packaging dan pemasaran serta ilmu manajemen bisnis,” tegasnya. kbc10

Bagikan artikel ini: