Inflasi di daerah tinggi akibat infrastruktur tak memadai
JAKARTA, kabarbisnis.com: Hingga kini Indonesia masih dihadapkan pada kenyataan disparitas harga yang tinggi antara daerah satu dengan lainnya. Kondisi ini disinyalir sebagai dampak belum memadainya infrastruktur di daerah-daerah terpencil seperti di daerah Indonesia Timur.
Direktur Eksekutif Departemen Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI Juda Agung mengatakan, tingginya angka inflasi di daerah ini, salah satunya disebabkan oleh tidak adanya interkoneksi antar pulau sehingga menyebabkan distribusi logistik menjadi terhambat.
Juda menjelaskan, biasanya inflasi di berbagai daerah terpencil seperti Indonesia Timur itu tinggi, volatilitas dan gejolak harganya juga tinggi, serta disparitas perbedaan harga antar wilayah itu sangat tinggi.
"Semakin jauh, semakin logistiknya kurang memadai. Kajian kami menunjukkan faktor logistik ini penting dalam mempengaruhi inflasi di daerah, oleh sebab itu, kita akan fokus di masalah logistik pangan ini," jelas Juda di Gedung BI, Jakarta, Selasa (9/2/2016).
Masalah distribusi logistik pangan ini, tentunya bisa diatasi apabila sudah ada infrastuktur yang memadai, seperti tol laut yang sedang dalam pengerjaan.
Saat ini, pihaknya belum bisa melakukan assessment secara keseluruhan karena faktor konektivitas itu masih terus dikembangkan pemerintah.
"Bukan hanya tol laut, tapi feeder-feeder wilayah mempengaruhi. Misal kita bicara Jakarta-Kupang. Di sana ada feeder-feeder di wilayah juga mempengaruhi. Kami belum evaluasi secara keseluruhan, tapi kajian kami menunjukkan ini berpengaruh cukup besar," ujarnya. kbc10
Sosialisasikan Implementasi PBG dan SLF, DPD REI Jatim dan PAPTI Gelar Kompetisi Essay dan Poster
Menkominfo Siap Blokir Free Fire di Indonesia, Ini Alasannya
Kolaborasi Cargill dan Petani Lokal Pantau Konservasi 10 Ribu Pohon di Hutan Desa
Makin Mudah! 2 Ribu Tiang Listrik Siap Buat Ngecas Kendaraan Listrik
Kabar Duka! Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia