Maraknya bisnis kafe dan restoran RI genjot pasokan kentang AS

Kamis, 4 Februari 2016 | 19:53 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Pertumbuhan bisnis kafe dan restoran di Tanah Air rupanya ikut membawa dampak positif bagi pasokan kentang asal Amerika Serikat (AS). Maklum, hingga kini komoditas kentang impor masih menjadi andalan untuk bahan baku menu di kafe, restoran, serta hotel dan belum bisa digantikan kentang lokal.

Chairman of the United States (US) Potato Board, Carl Hoverson mengatakan, kebutuhan kentang asal AS mengalami peningkatan setiap tahun seiring dengan meningkatnya usaha restoran di Indonesia. Dia bahkan memerkirakan suplai kentang AS untuk Indonesia bakal terus meningkat tahun ini dengan rerata pertumbuhan setidaknya 5% per tahun.

US Potato Board sendiri merupakan sebuah koperasi yang beranggotakan para petani kentang asal Amerika Serikat. Mereka telah menyuplai kebutuhan kentang di banyak negara, termasuk Indonesia. Selain pasar, lembaga ini juga concern terhadap teknologi, kualitas, hingga ide-ide terkait produk kentang.

“Seperti halnya restoran Mc Donald's, mereka terus menuntut kualitas kentang yang bagus agar dapat bersaing dengan restoran yang semakin banyak pula,” katanya di sela pertemuan US Potato Board dengan Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jatim di Surabaya, Rabu (3/2/2016).

Diakuinya, kentang AS hingga kini masih menjadi salah satu andalan bahan baku untuk sejumlah produk atau menu makanan, karena memang pihaknya terus menjaga kualitas produksi, kadar air, grade, dan sebagainya. "Apalagi untuk kentang yang sehat tanpa hama hanya bisa dilakukan di daerah dingin di Amerika," tukasnya.

Global Foodservice Marketing Manager US Potato Board, Susan Weller menjelaskan kelompok tani kentang AS yang memiliki 4.000 petani itu telah menyuplai Indonesia dengan berbagai bentuk seperti potato frozen, potato granule hingga tepung kentang.

“Kentang beku lebih banyak disuplai ke Indonesia karena kebutuhannya memang sangat tinggi,” katanya.

Adapun dalam 5 tahun terakhir impor kentang AS di Indonesia rerata naik 5%. Pada 2013 tercatat mencapai 25.197 metric ton (MT) senilai US$35,7  juta, dan pada 2014 meningkat 25.710 MT senilai US$36,8 juta.

Sementara itu perwakilan US Potato Board Indonesia, Leonardo Tjahjadi mengatakan, guna menyosialisasikan serta lebih mengenalkan beragam produk makanan yang bisa diolah dari bahan kentang AS ke masyarakat Tanah Air, pihaknya rutin menggelar event festival yang melibatkan pengusaha jafe dan restoran.

"Kita sudah menggelar festival sejak tahun 2011 dan 2013 di Surabaya, dan tahun ini di Malang. Responnya sangat luar biasa, karena para chef menunjukkan kreasi-kreasi menu berbahan kentang," ungkapnya.

Menurutnya, ajang tersebut selain ditujukan untuk menunjukkan kualitas kentang Amerika kepada pasar dan mengedukasi masyarakat untuk berkreasi dalam mengolahnya, juga memotivasi para pelaku bisnis kafe dan restoran untuk juga lebih kreasi dan menciptakan menu dari bahan baku lokal. kbc7

Bagikan artikel ini: