Jangan Kaget! Cari Informasi di Google Bakal Dipungut Biaya

Rabu, 10 April 2024 | 13:15 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Google, raksasa teknologi yang identik dengan mesin pencarian online ini tampaknya bakal mengubah model bisnisnya. Selama ini layanan Google Search dapat diakses gratis, namun nantinya bakal berbayar.

Dikutip dari laporan Financial Times, perusahaan ini sedang menjajaki cara-cara untuk menawarkan fitur-fitur premium bertenaga AI di dalam produk pencarian intinya dengan biaya tertentu.

Berdasarkan laporan tersebut, sumber yang mengetahui rencana Google menunjukkan bahwa fitur pencarian bertenaga AI yang canggih ini dapat menjadi bagian dari layanan langganan Google yang sudah ada seperti Gemini Advanced atau Google One.

Khususnya, laporan tersebut mengindikasikan bahwa tingkat premium Google Search akan terus menyertakan iklan, sementara versi tradisionalnya akan tetap gratis untuk digunakan, demikian dilansir dari Android Authority, Rabu (10/4/2024).

Potensi perombakan ini tampaknya berasal dari kebutuhan Google untuk menyeimbangkan dua prioritas, mengintegrasikan AI canggih ke dalam pengalaman penelusurannya sambil melindungi iklan penelusuran yang menguntungkan yang menjadi tulang punggung keuangannya.

Pendapatan iklan terkait penelusuran yang mencapai US$175 miliar tahun lalu menggarisbawahi risiko yang harus ditanggung oleh perusahaan. Sementara itu, peningkatan pesat dari ChatGPT milik OpenAI telah mendorong Google ke dalam perlombaan untuk mendominasi AI.

Google mulai menguji layanan pencarian bertenaga AI, yang dikenal sebagai Search Generative Experience (SGE), pada bulan Mei tahun lalu.

SGE menawarkan rangkuman dan tanggapan yang didukung oleh AI terhadap pertanyaan, bersama dengan penyajian tradisional berupa tautan dan iklan.

Pengalaman SGE hanya bersifat opsional hingga saat ini, ketika Google mulai mengujinya sebagai pengalaman default untuk sejumlah pengguna. Namun, perusahaan ini lambat dalam memasukkan fitur SGE ini ke dalam mesin pencari utamanya, kemungkinan besar karena tingginya biaya komputasi yang terkait dengan model AI generatif.

Meskipun SGE menawarkan manfaat potensial bagi pengguna, namun secara bersamaan SGE juga menantang fondasi model bisnis Google saat ini.

Kemampuan AI untuk memberikan jawaban yang komprehensif dapat menyebabkan penurunan klik pengguna pada tautan situs web, sehingga menghasilkan lebih sedikit tayangan iklan dan berpotensi membahayakan aliran pendapatan utama Google.

Laporan tersebut lebih lanjut mengklaim bahwa para insinyur Google telah mengembangkan teknologi ini, tetapi keputusan konklusif dan jadwal peluncurannya masih belum pasti. kbc10

Bagikan artikel ini: